Sedikitnya 500 orang yang tergabung dalam massa Studi Demokrasi Rakyat (SDR) menggelar aksi demo di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2024). Mereka mendesak KPK mengusut kasus dugaan korupsi impor beras yang menyeret Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
![post-cover](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/bapanas_bulog_1_4796c0a05d.jpg)
Mereka mendorong kedua pejabat negara yang diduga terlibat dalam kasus korupsi impor beras tersebut ditangkap oleh lembaga antirasuah secepatnya.
![post-cover](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/bapanas_bulog_2_4a6082833d.jpg)
Menurut salah satu orator aksi, kasus dugaan korupsi impor beras tersebut membuat harga beras melambung tinggi, sehingga rakyat sulit untuk membeli beras karena keterbatasan ekonomi.
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/bapanas_bulog_3_d1f5fd35bc.jpg)
Massa juga membawa sejumlah spanduk bergambar Arief dan Bayu mengenakan rompi oranye hingga digambarkan seperti tikus berdasi.
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/bapanas_bulog_4_ca9ee173e1.jpg)
Para pengunjuk rasa dalam aksinya juga mengencingi dan membakar foto kedua pejabat negara itu yang diduga terlibat dalam perkara korupsi tersebut di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
![post-cover](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/07/bapanas_bulog_5_b3d152ec7d.jpg)
Mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan dengan tidak hormat Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi karena tidak bisa menjalankan amanat dengan baik dan berindikasi melakukan dugaan korupsi.