Pemimpin Partai Pheu Thai Srettha Thavisin terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand usai memenangi pemungutan suara di parlemen, Selasa (22/8/2023).
Srettha dengan mudah meraih suara dari majelis rendah dan senator. Menurut perhitungan AFP, ia berhasil mendapat 375 suara parlemen rendah dan senator. Dari jumlah itu, 314 di antaranya dari majelis rendah.
Untuk membentuk pemerintahan baru dan parlemen, kandidat PM memerlukan total 375 suara dan membutuhkan dukungan sebagian dari 249 anggota majelis tinggi Senat.
Sebelum pemungutan suara digelar, Sretha sempat berjanji akan mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Ia juga menolak tuduhan korupsi yang disematkan kepadanya.
Keputusan ini muncul usai berbulan-bulan parlemen Thailand buntu untuk memilih PM baru.
Pada Mei lalu, Partai Move Forward (MFP) memenangkan pemilu di Thailand. Partai Pheu Thai menyusul di urutan kedua.
Namun, pemimpin Partai MFP Pita Limjaroenrat tak serta-merta menjadi PM karena harus meraih dukungan parlemen rendah dan senator yang dikuasai militer.
Pemungutan suara untuk Pita berlangsung dua kali dan ia gagal meraih suara mayoritas.
Ikhsan Suryakusumah
Beri Komentar (menggunakan Facebook)