News

Foto: Harga Minyak Goreng Curah Masih di Atas HET di Jakarta

Pedagang mengisi minyak goreng curah kedalam kantong plastik ukuran 1 Kilogram di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/2/2022). Saat ini harga minyak goreng curah di pasar tradisional Kebayoran Lama masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu dengan harga Rp18 Ribu per Kilogram.

Kebayoran Lama, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Plastik ukuran 1 Kilogram di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/2/2022). Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Sedangkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang mulai berlaku pada 1 Februari 2022 lalu, tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak goreng.

Kebayoran Lama, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

HET sebesar Rp 11.500 per liter untuk minyak goreng curah.

Kebayoran Lama, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500/liter

Kebayoran Lama, Minyak Goreng Curah, Didik Setiawan, HET, - inilah.comFoto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp 14.000 per liter

Kebayoran Lama, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Harga Minyak Goreng Curah

Pedagang mengaku harga minyak goreng curah diatas HET karena minyak goreng curah kembali naik di tingkat pedagang tradisional.

Kebayoran Lama, Minyak Goreng Curah, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Pada seminggu yang lalu harga minyak goreng masih diangka Rp15 Ribu per Kilogram dengan harga subsidi.

Kebayoran Lama, Minyak Goreng Curah, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Kini harga Minyak Goreng Curah mengalami kenaikan harga di atas  harga rata-rata HET minyak goreng curah.

Kebayoran Lama, Minyak Goreng Curah, Didik Setiawan, HET, - inilah.com
Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Pedagang tradisional berharap harga minyak goreng curah di tingkat agen mengalami penurunan harga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Didik Setiawan

Photojournalist
Back to top button