Polda Jawa Tengah sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi atas tewasnya pria ASN Bapenda Kota Semarang yang ditemukan dalam kondisi terbakar dan tubuh dimutilasi di Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah.
Selain itu, penyidik juga mengambil 5 sampel yakni tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak laki-laki dan ampel DNA anak perempuan untuk proses identifikasi.
“Apabila dalam hasil pemeriksaan DNA nanti didapat hasil yang identik. Maka dapat dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan di TKP yang sudah 100 persen terbakar dan tidak terdapat kepala adalah benar-benar yang diduga korban karena DNA-nya identik dengan DNA anak-anak korban,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).
Korban diduga kuat adalah Iwan Budi Paulus, ASN Bapenda yang merupakan saksi tindak pidana korupsi. Dugaan sementara korban dibunuh dan dimutilasi karena menjadi saksi kunci dalam kasus korupsi.
M Iqbal menegaskan pihaknya masih menunggu hasil tes DNA dari Puslabfor Mabes Polri dan hasilnya paling lambat dua minggu.
Kematian tragis ASN di lingkungannya juga jadi perhatian serius Pemerintah Kota Semarang
Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi bahkan meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus pembunuhan dan bisa segera menemukan pelakunya. Pihaknya sangat mengutuk keras perbuatan keji tersebut.
“Jasadnya terbakar termasuk motornya yang diindikasi adalah teman PNS kami di Pemkot dengan nama pak Iwan, meskipun kemarin pak Kapolrestabes juga menyampaikan belum 100 persen valid dan masih cek DNA, tapi dari bukti lapangan yang ada seperti dari motornya, nametagnya, handphonenya, itu semuanya milik pak Iwan,” ungkapnya.
Iwan Budi dilaporkan hilang sejak 24 Agustus 2022 atau tepat sehari sebelum dirinya dipanggil Polda Jawa Tengah untuk dimintai keterangan sebagai saksi dugaan kasus korupsi aset.
Keberadaan Iwan mulai menemukan titik cerah ketika pada Kamis (8/9/2022) malam ditemukan sesosok jasad dalam kondisi terbakar berikut serta motor, laptop, handphone yang diduga milik Iwan Budi.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)