Foto udara menunjukkan kawasan padat penduduk yang dilewati sungai Ciliwung di kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Adanya kendala sejumlah warga kehilangan surat tanah yang mengharuskan Pemprov DKI menunggu proses administrasi selesai, menjadi salah satu penyebab molornya proyek normalisasi Ciliwung.
Suasana rumah penduduk di bantaran sungai Ciliwung di kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Dalam proyek normalisasi ini, Pemprov DKI masih harus melakukan pembebasan lahan warga yang tinggal di bantaran kali.Seorang anak bermain di sungai Ciliwung di kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Pemprov DKI juga menemukan ada permasalahan lain yang ditemukan, yaitu luas lahan yang tercantum di surat keterangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak sama dengan kenyataan di lapangan, di mana luas yang ada di lapangan lebih besar.Suasana pemukiman padat penduduk di kawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Proses pengerjaan normalisasi tersebut terus dikebut untuk sisi pembangunan maupun pembebasan lahan. Dalam proses pembangunan, Pemprov DKI juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.Foto udara menunjukkan kawasan padat penduduk di bantaran sungai Ciliwung di Manggarai, Jakarta, Selasa (9/5/2023). Untuk Normalisasi Ciliwung sendiri, Pemprov DKI akan melakukan pembebasan lahan seluas 6,45 hektare di empat kelurahan. Kelurahan Cililitan seluas 0,8 hektare, Kelurahan Rawajati 1,5 hektare, Kelurahan Cawang 2,25 hektare, dan Kelurahan Kampung Melayu 1,95 hektare.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)