Kanal

Ustaz Hanan Attaki dan Derry Sulaiman Ingatkan Arya Wedakarna

Senator Bali, Arya Wedakarna, menjadi sorotan tajam netizen menyusul pernyataan kontroversialnya tentang penutup kepala yang diidentifikasikannya sebagai budaya Timur. Pernyataan ini memicu reaksi keras di dunia maya, hingga Arya terpaksa menutup kolom komentar di media sosialnya.

Dalam video yang beredar luas, Arya tampak marah sambil menyinggung penutup kepala atau hijab yang digunakan oleh petugas di barisan depan atau frontline di bandara. “Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” ucap Arya.

Pernyataan ini dianggap banyak pihak sebagai langkah yang memecah belah kerukunan antar umat beragama di Bali, daerah yang dikenal dengan toleransi agamanya.

Ustaz Hanan Attaki dan Ustaz Derry Sulaiman, dua tokoh agama yang mempunyai basis jemaah yang banyak, turut angkat bicara mengenai komentar kontroversial Arya. Ustaz Hanan Attaki, dalam unggahan terbarunya di Instagram, menyoroti sikap Arya yang bertentangan dengan ajaran agama Hindu yang mengajarkan cinta kasih. 

“Kalau memang agamanya mengajarkan cinta kasih, kenapa justru dia yang paling pembenci dan menghina agama lain? Nanti kalau diramein bilangnya minoritas tertindas,” ujar Ustaz Hanan, seperti dikutip inilah.com, Rabu (3/1/2023)

Ustaz Derry Sulaiman juga menambahkan, “Orang Hindu Bali pada umumnya sangat menghormati orang Islam. Kita hidup berdampingan dan rukun damai selama ini, manusia satu ini memang sejak dulu anti Islam dan rasis.”

Tanggapan ini mendapat dukungan dari netizen, termasuk Ricky Bagja yang berkomentar, “Padahal Bali itu terkenal dengan masyarakatnya yang sangat toleransi dengan umat agama lain, tapi kok ini yang katanya Wakil rakyat malah memulai perpecahan antar umat beragama…”

Menanggapi kontroversi ini, Arya Wedakarna memberikan klarifikasi melalui Insta Story, menyatakan bahwa videonya telah dipotong dan tidak ada ucapannya yang menyinggung kelompok agama atau suku manapun. Dia juga menyampaikan permohonan maaf jika ada pihak yang merasa tersinggung.

“Seandainya jika ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam, saya selaku Wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus,” tutur Arya.

Kasus ini menyoroti pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, terutama di daerah yang dikenal dengan keberagaman budayanya seperti Bali.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button