Di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) WIB, tercipta sebuah kisah yang akan terukir dalam sejarah sepak bola Asia. Timnas U-23 Indonesia berhasil menyingkirkan Korea Selatan dari Piala Asia U-23 2024 melalui drama adu penalti yang tak terlupakan. Keberhasilan ini mengirim gelombang kejutan yang berujung tangis bagi para pemain Korea Selatan, yang telah lama mendominasi sepak bola di kawasan ini.
Deretan foto menunjukkan emosi mentah yang meledak di lapangan setelah pertandingan. Dalam satu gambar, seorang pemain Korea tampak menutup wajah dengan tangan, merasakan beratnya kekalahan. Di foto lain, kekecewaan tergambar dari wajah pemain yang menundukkan kepala sambil rekan setimnya berusaha memberi dukungan.
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/04/gettyimages_2150206171_612x612_b6fdb65bde.jpg)
Korsel gagal mempertahankan tren keikutsertaan cabang sepak bola putra Olimpiade yang telah mereka capai sejak Seoul 1988. Korsel adalah tim Asia dengan partisipasi Olimpiade beruntun terlama, yaitu 10 edisi.
![post-cover](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/04/gettyimages_2150206221_612x612_b89633c43d.jpg)
Mereka berlaga pada Seoul 1988 yang merupakan kali terakhir Olimpiade diikuti oleh tim nasional senior. Sejak FIFA memberlakukan regulasi bahwa Olimpiade diikuti tim U-23 mulai Barcelona 1992, Korsel selalu melaju ke putaran final pada sembilan edisi hingga Tokyo 2020 lalu.
Pemain Korea Selatan, yang seringkali dikenal dengan disiplin dan ketangguhan mental mereka, duduk tertunduk lesu di bangku cadangan atau berjalan lesu meninggalkan lapangan, mewakili penghujung perjalanan mereka di turnamen kali ini.
![post-cover](https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/04/gettyimages_2150206168_612x612_520cb933db.jpg)
![post-cover](https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/04/gettyimages_2150206114_612x612_63603e35f8.jpg)
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/04/gettyimages_2150206074_612x612_741e06948d.jpg)