Market

Fund Manager Bakal Tambah Porsi Saham ‘Big Cap’ Melalui GOTO

Analis menegarai para fund manager bakal menambah porsi kepemilikan mereka di saham-saham berkapitalisasi pasar yang besar. Hal ini mereka lakukan melalui pembelian di saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang saat ini masuk masa penawaran.

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, penawaran umum perdana alias Initial Public Offering (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) saat ini sudah memasuki masa penawaran. GOTO pun menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar keempat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Posisinya berada di bawah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Kapitalisasi pasar GOTO lebih besar ketimbang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

“Karena pengaruh market cap ini, dengan sendirinya para fund manager yang memegang saham-saham penentu penggerak indeks akan melirik saham GOTO juga karena bobotnya gede banget,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Sebagian investor, menurut Suria, mungkin ada yang bersikap wait and see terhadap GOTO. “Sebagian mungkin ada yang masuk juga ke GOTO dengan membagi-bagi portofolio mereka,” ujarnya.

Sebab, sebagian calon investor GOTO punya pengalaman buruk dengan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang anjlok hingga 70% pasca-IPO. “Sebagian pelaku pasar kemungkinan ada yang mikir-mikir juga,” timpal Suria.

Kategori Big Cap GOTO yang Jadi Pembeda dengan BUKA

Akan tetapi, ia menegaskan, kasus BUKA dan GOTO merupakan dua hal yang berbeda dan harus menjadi pertimbangan para pemodal. GOTO merupakan kapitalisasi terbesar keempat sedangkan BUKA tidak.

Proses IPO-nya juga memakai mekanisme greenshoe yang tujuannya untuk menstabilkan harga. “Para fund manager akan menambah porsinya di GOTO. Sebab, indeks teknologi merupakan hal baru. Di dalam indeks teknologi, GOTO jadi nomor satu. Ini pasti menyesuaikan jika indeksnya mau masuk ke sektor teknologi,” imbuhnya.

Proses IPO dari GOTO telah memasuki tahap akhir dan telah mendapatkan persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan. Emiten sektor teknologi ini menetapkan harga pelaksanaan IPO di level Rp 338 per saham. Ini jadi IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia sepanjang tahun ini setelah meraup dana segar Rp15,8 triliun atau setara US$1,1 miliar.

Harga saham IPO itu mencerminkan kapitalisasi pasar yang diperkirakan mencapai Rp400,3 triliun atau US$28 miliar. GOTO pun bakal masuk ke jajaran 10 besar saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp100 triliun.

Penawaran umum saham GOTO sedang berlangsung 1-7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama Bursa Efek Indonesia dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button