Hangout

Gabriel Boric, Aktivis Mahasiswa yang Jadi Presiden di Usia 35 Tahun

Gabriel Boric yang baru berusia 35 tahun terpilih menjadi presiden termuda Chile.

Boric dengan mudah memenangkan putaran kedua pemilihan Presiden Chile pada Ahad (18/12/2021) kemarin. Boric berhasil meraup 56 persen suara dan dengan mudah mengalahkan seniornya di parlemen, Jose Antonio Kast. Dengan kemenangan ini, Boric akan menjadi presiden Chile termuda dalam sejarah.

Mungkin anda suka

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk menghadapi tantangan yang luar biasa ini. Saya akan menjadi presiden bagi semua rakyat Chile,” kata Boric saat pidato.

Boric berhasil membalikkan hasil putaran pertama pemilu. Kast sebelumnya meraih suara terbanyak dalam putaran pertama pilpres pada November lalu. Bahkan dua poin mengungguli Boric. Namun, karena Kast gagal meraih suara mayoritas, putaran kedua pilpres pun digelar.

Boric adalah seorang politisi sayap kiri, mantan aktivis mahasiswa. Ketika mahasiswa, dia sering memimpin demonstrasi untuk memprotes kebijakan pemerintah Chile.

Pada 2011, saat memasuki semester akhir jurusan hukum, Boric menjadi pemimpin unjuk rasa mahasiswa di seantero Chile. Ia memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan institut di Chile dalam mendesak pendidikan berkualitas tinggi yang gratis bagi semua kalangan.

Tidak menyelesaikan kuliahnya, Boric berjaya dalam pemilu Chile di tahun 2013 dan berhasil masuk ke kongres. Ia menjabat selama dua periode sebagai seorang deputi.

Berbeda saat masih menjadi mahasiswa, Boric kini tampak lebih tenang dan serius. Ia sering memakai pakaian resmi yang menutupi tato-tatonya.

Menjadi presiden terpilih, Boric bertekad melakukan desentralisasi di Chile, mengimplementasikan program kesejahteraan negara, meningkatkan anggaran publik dan lebih melibatkan perempuan serta etnis minoritas dalam pemerintahan.

Namun tujuan utama dari Boric tetap tak berubah, yakni menghapus segala jenis warisan dan jejak kediktatoran Jenderal Pinochet.

Dukung Palestina
Salah satu pendirian Boric adalah dukungannya untuk perjuangan Palestina dan kritik yang blak-blakan terhadap Israel.

Sebagai anggota parlemen, Boric sebelumnya mendukung RUU di Kongres Nasional Chile yang menyerukan boikot barang, jasa, dan produk dari pemukiman Israel di Yerusalem Barat dan Timur yang diduduki, dan Dataran Tinggi Golan.

Selama kampanyenya, Boric juga menyebut Israel sebagai ‘negara pembunuh’ dalam pertemuannya dengan komunitas Yahudi di negara itu.

Boric juga menandatangani pernyataan dukungan untuk perjuangan Palestina dalam pertemuan dengan presiden komunitas Palestina Chile selama kampanye kepresidenannya.

Chili adalah rumah bagi penduduk Palestina terbesar di luar dunia Arab, dengan jumlah antara 350.000-500.000 orang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button