News

Gaduh Relawan Siap Tempur, Presiden Jokowi: Negara Harus Aman, Jangan Ada Gesekan dan Benturan

Selasa, 29 Nov 2022 – 12:19 WIB

Jokowi di Kalbar - inilah.com

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja menghadiri Tariu Borneo Bangkule Rajakng atau Temu Akbar Pasukan Merah di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). (Foto: Antara/Jessica HW)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan semua pihak untuk menghindari benturan sosial dan tidak melakukan adu domba selama tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Seruan ini seolah ingin menepis isu siap tempur yang disampaikan seorang relawan Jokowi yang juga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat berdialog dengan Jokowi di sela acara Nusantara Bersatu, Sabtu (26/11/2022) lalu. Pernyataan Benny di hadapan Jokowi itu tersebar luas di jagat media sosial melalui tayangan video.

“Saya titip, saya titip, saya titip. Kita semua menjaga stabilitas politik, setuju? Jangan sampai ada gesekan. Hindari. Jangan sampai ada yang benturan. Hindari. Jangan sampai ada, yang apalagi mengadu domba,” pinta Jokowi dalam acara “Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng” di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).

Jokowi juga mewanti-wanti semua pihak untuk hati-hati di tengah dinamika tahun politik menjelang Pemilu 2024.

Dia menyebutkan Indonesia memiliki jumlah suku yang beragam, bahkan hingga mencapai 714 suku, sehingga jangan sampai ada gesekan di antara masyarakat. Jokowi juga mendorong semua pihak untuk menjaga stabilitas keamanan. “Negara ini harus aman. Setuju?” tegasnya.

Apabila keamanan negara terjaga, lanjut Jokowi, maka Pemerintah dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.

Jokowi juga mengingatkan bahwa keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan besar. Oleh karena itu, keberagaman bangsa, jangan sampai dilupakan dan harus selalu dirawat. “Perbedaan itu bukan memecah belah. Perbedaan itu adalah kekuatan. Perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi adalah menguatkan,” imbuhnya.

Dia mencontohkan salah satu keberagaman suku di Indonesia, yakni Suku Dayak di Kalimantan yang memiliki hingga ratusan sub-suku. Oleh karena itu, dia mengimbau keberagaman Indonesia harus dipegang teguh oleh berbagai pihak, termasuk oleh pemimpin Indonesia di masa depan.

“Saya tak hafal semuanya karena ada 406 sub-suku Dayak. Artinya apa? Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar, dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang ke depan dan ke depannya lagi, siapa pun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam,” ujar Jokowi.

Izin Tempur

Sebelumnya beredar sebuah video dialog Jokowi dengan para relawan di sela kegiatan Nusantara Bersatu, Sabtu (26/11/2022) pekan lalu. Dalam potongan video itu seorang relawan yang ternyata Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani seolah meminta izin ke Jokowi untuk tempur.

Kepada Jokowi, Benny mengatakan masih banyak serangan terhadap sang presiden beserta kelompok yang pro terhadap Jokowi.

“Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus,” kata Benny di hadapan Jokowi.

Benny menceritakan kepada Jokowi bagaimana suasana diri para relawan yang tidak segan melawan balik pihak yang menyerang Jokowi. Benny, bahkan menggunakan istilah tempur.

“Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak,” kata Benny.

Bertempur balik di lapangan tidak segan dilakukan Benny apabila Jokowi memberikan restu. Tetapi kalau tidak, Benny menyarankan hal lain.

“Kalau bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka maka penegakan hukum yang harus,” kata Benny.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button