Market

Gagal Bagi-bagi Kompor Listrik, Muncul Lagi 680 Ribu Unit Rice Cooker

Beberapa waktu lalu, pemerintah bagikan kompor listrik, kemudian disetop. Tujuannya agar over supply listrik di PLN, terserap. Kini muncul bagi-bagi rice cooker.

Analis dari Pergerakan Kedaualatan Rakyat, Gede Sandra mengaku heran dengan kebijakan pemerintah yang semakin hari, semakin aneh. Program bagi-bagi kompor listrik atau induksi, telah gagal karena banyak yang menolak. Kini mau diulang dengan pembagian 680 ribu unit penanak nasi listrik atau rice cooker. “Ujung-ujungnya rakyat dipaksa beli listrik PLN yang over supply hingga 6 giga watt (GW). Atau setara 6.000 mega watt (MW). Besar sekali,” ungkap Gede kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Gede menerangkan, saat ini, perekonomian masyarakat sedang susah. Kenaikan harga barang dampak naiknya BBM sebesar 30 persen, pada 3 September 2022, sudah cukup memukul. Beban rakyat bakal semakin berat karena harus membayar listrik lebih mahal. Meski, rice cookernya gratis.

“Apa betul, menanak nasi menggunakan rice cooker lebih irit ketimbang pakai LPG 3 kilogram. Ini perlu dibuktikan. Dan, saya kira masyarakat bawah, saat ini sudah pakai rice cooker kok. Jangan karena PLN terancam rugi karena over supply 6 GW, lantas rakyat yang dipaksa beli,” ungkapnya.

Kalau tak ada aral, tahun depan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membagikan 680 ribu unit penanak nasi listrik atau rice cooker kepada masyarakat miskin yang masuk kelompok penerima manfaat (KPM).

Sub-Koordinator Perhubungan Komersial Tenaga Listrik Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Edi Pratikno mengatakan, program ini mendukung pemanfaatan energi bersih. Program ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi listrik per kapita atau e-cooking dan penghematan biaya memasak.

Edi mengeklaim, menanak nasi menggunakan rice cooker lebih hemat ketimbang menggunakan LPG 3 kilogram. “Bila menggunakan kompor LPG 3 kilogram, konsumsi energi per bulan mencapai 2,4 kilogram dan biaya menanak nasi menembus Rp16.800 per bulan.

“Kalau menggunakan rice cooker, konsumsi energi per bulan hanya 5,25 kWh. Konsumsi energi untuk memanaskan per bulan hanya 19,80 kWh. Atau, biaya menanak nasi Rp 10.396 per bulan. Sehingga. biaya menanak nasi hemat Rp6.404 per bulan,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button