Ototekno

Gaji Ainun Najib sampai Rp76 Juta, Nahdliyin Jago IT yang Diminta Pulang Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Nahdlatul Ulama (NU) untuk memberikan ruang lebih besar bagi generasi Z untuk berkiprah demi bangsa. Bahkan Jokowi menyebut satu sosok Nahdliyin generasi muda NU yang berkiprah di dunia internasional. Namanya Ainun Najib. Jokowi mengatakan bertemu dengan sosok tersebut tujuh tahun yang lalu di Singapura.

Menelisik kisaran gaji Ainun Najib yang bekerja di Singapura. Sosok Ainun Najib kini menjadi perbincangan karena Jokowi ingin NU membawa pulang praktisi teknologi Ainun Najib dari Singapura ke Indonesia.

Sampai-sampai Jokowi bilang kiai NU harus turun tangan membujuk Ainun pulang hingga nego gaji.

Ainun Najib merupakan lulusan Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Komputer. Setelah lulus dari NTU, dia bergabung dengan sebuah perusahaan, IBM Singapura, sebagai software engineer. Kemudian Ainun menjabat sebagai konsultan senior di sana. Sejak 2019 hingga saat ini ia menjabat posisi seabagai Head of Business Data Platform di Grab Singapura.

Melansir glassdoor, gaji rata-rata kepala data Analytic di Singapura mencapai SGD7.250 per bulan atau setara Rp76,9 juta (kurs Rp10.605 per SGD).

Sementara, pekerjaan ini juga mendapatkan uang kompensasi rata-rata dengan kisaran dari SGD2.240 – SGD20.000. Perkiraan gaji data Analytic di Singapura ini dikirimkan secara anonim.

Profil Ainun Najib

Ainun Najib adalah praktisi teknologi yang dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org dan gerakan Kawal Covid-19 dan situsnya kawalcovid19.id.

Ainun lahir pada 20 Oktober 1985 di Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. Dia tercatat menempuh pendidikan pertama di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang, Balongpanggang, Gresik.

Sementara itu, dia belajar agama langsung kepada ayahnya H Abdul Rozaq yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Qomaruddin, Sampurnan, Bungah, Gresik. Sang ibunda, Rustinah, merupakan seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang Gresik.

Ainun telah mengukir prestasi, bahkan bertaraf internasional sejak duduk di bangku SMA. Dia merupakan anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003, dan meraih honorable mention.

Setelah lulus SMA, Ainun melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, mengambil jurusan computer engineering.

Di Singapura, Ainun Najib mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran pada 2006, yang kemudian dilanjutkan ke tingkat dunia di Tokyo, Jepang setahun setelahnya.

Ainun diketahui mulai meniti kariernya dengan bergabung di IBM Singapura sebagai software engineer dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.

Nama Ainun semakin melambung setelah dikenal sebagai juru bicara dan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org, yaitu situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU.

Berkaitan dengan situs ini, dia muncul di berbagai media cetak dan elektronik, termasuk beberapa wawancara di stasiun TV dan media massa lainnya.

Pada Maret 2015, Ainun dan rekannya Pahlevi Fikri Auliya meluncurkan situs kawalapbd.org, di tengah-tengah terjadinya sengketa APBD DKI Jakarta 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD Jakarta.

Situs ini menjabarkan rencana APBD versi kedua pihak, termasuk menunjukkan perbedaan-perbedaan dan kejanggalan yang ada di kedua anggaran tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button