Gandeng Jepang, Kominfo Gunakan TV Digital untuk Peringatan Dini Bencana


Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan inisiatif baru untuk memanfaatkan jaringan televisi digital di Indonesia sebagai media penyebaran informasi kebencanaan melalui Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi langsung dari otoritas deteksi dini bencana alam, dengan menampilkan peringatan pada layar televisi digital yang menginterupsi siaran yang sedang berlangsung.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa sistem EWS ini akan menjangkau sekitar 76 persen populasi Indonesia. 

“EWS sangat dibutuhkan publik karena masyarakat Indonesia tinggal di daerah ring of fire. Dengan teknologi Jepang yang warganya hidup dengan bencana, sistem ini sangat terpercaya untuk mengantisipasi dampak bencana,” ujar Budi Arie, Rabu (25/9/2024).

Indonesia, dengan luas wilayah 5.180.053 km² yang mencakup daratan dan lautan serta terdiri dari 17.508 pulau, terletak di kawasan rawan bencana. Baru-baru ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menganalisis potensi megathrust, menambah urgensi penerapan sistem ini.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menerima hibah berupa Disaster Prevention Information System (DPIS) senilai 1,49 miliar yen Jepang atau sekitar Rp157,6 miliar. 

Sistem EWS TV Digital dan DPIS telah diselesaikan dan diuji coba beberapa kali bersama penyelenggara MUX TV serta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terkait.

Sistem EWS juga telah disosialisasikan melalui tayangan televisi pada 21-31 Agustus 2024, berkat kolaborasi dengan seluruh penyelenggara MUX TV Digital. Budi Arie menyampaikan apresiasi atas keterlibatan penyelenggara multipleksing televisi, asosiasi, dan vendor perangkat TV dan set-top box (STB) dalam penyediaan sistem ini. Sinergi tersebut dinilai memperlancar proses implementasi DPIS dan EWS TV Digital.

Ke depan, pemerintah berencana untuk terus menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain yang menyediakan informasi bencana. “Terima kasih atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak. Semoga sistem peringatan dini melalui TV digital dapat memberikan manfaat yang besar dalam menyebarluaskan informasi bencana,” tutup Budi Arie.