Gandeng MER-C dan INH, Kitabisa Luncurkan Celengan Dana untuk Palestina


Platform Kitabisa meluncurkan celengan dana abadi untuk Palestina sebagai dukungan finansial yang berkelanjutan untuk program kemanusiaan di Palestina.

CEO Kitabisa, Vikra Ijas mengatakan dukungan tersebut berupa bantuan langsung untuk membangun kembali infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di tanah Palestina.

“Ini adalah program berdasarkan akad wakaf produktif di mana ajakannya adalah supaya perjuangan Palestina punya napas panjang. Kita membantu yang hari ini yang sifatnya crisis emergency, tapi kita juga menyiapkan program untuk keberlangsungan perjuangan ini secara jangka panjang,” ungkap Vikra Ijas di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, Minggu (15/9/2024).

Pada momen peluncuran Celengan Dana Abadi untuk Palestina ini, Kitabisa berkolaborasi dengan sejumlah tokoh inspiratif seperti Zaskia Adya Mecca, Ratna Galih, dan Hamidah Rachmayanti.

Selain itu, Kitabisa juga menggandeng International Networking for Humanitarian (INH) dan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), sebagai pihak yang akan menyalurkan dana abadi ini.

“MER-C selaku pengelola rumah sakit yang ada di Gaza, jadi nanti peruntukkannya melalui teman-teman di MER-C ini akan membangun kembali RS Indonesia,” ucap dia.

Sementara INH akan fokus pada kegiatan pemberdayaan, seperti membangun usaha bagi rakyat Palestina dan membangun rumah susun bagi warga yang terdampak akibat perang.

Selain itu, Vikra memaparkan melalui platform Kitabisa yang berbasis digital, maka celengan dana abadi akan mengedepankan aspek transparan dalam pengelolaannya.

“Jadi nanti dana yang terkumpul, teman-teman bisa lihat di kitabisa.com/danaabadipalestina. Bagaimana dikelolanya? Itu ada informasinya di sana lengkap, dan nanti manfaat-manfaat yang dialirkan kemana saja juga semua terlaporkan di halaman tersebut,” tandasnya.

Secara terpisah, Menkominfo periode 2014-2019 yang juga Ketua Dewan Pembina Dana Abadi, Rudiantara menegaskan dalam menyalurkan bantuan tentu harus dipilah dan dipilih agar tepat sasaran.

“Kita harus punya napas panjang, karenanya saya pribadi mendukung sekali adanya dana abadi untuk Palestina ini,” kata Rudiantara.

“Cara mengelolanya harus dengan good organization governance, harus betul-betul diterapkan dengan lima prinsip, transparansi, akuntability, responsibility, independensi, dan ada fairness. Jangan lelah untuk mendukung Palestina,” pungkasnya.