Garuda Bangkit! Gol Romeny Jaga Asa Piala Dunia


Langit Jakarta malam itu dipenuhi harap. Setelah luka telak di Sydney, publik menuntut kebangkitan. Dan meski tak sempurna, Timnas Indonesia menjawabnya dengan kemenangan tipis nan berharga atas Bahrain, Selasa (25/3/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Satu gol dari Ole Romeny di babak pertama menjadi pembeda, sekaligus penebus kegagalan sepekan lalu.

Laga ini bukan sekadar soal tiga poin. Ini tentang membuktikan bahwa skuad Patrick Kluivert belum kehilangan arah, dan bahwa pergantian besar di tengah kualifikasi belum tentu jadi mimpi buruk—meski masih jauh dari mimpi indah.

Ole Romeny, Juru Selamat di Tengah Tekanan

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Indonesia, yang kembali tampil agresif sejak menit pertama, berusaha menekan pertahanan Bahrain. Peluang pertama datang dari tendangan bebas Thom Haye yang memaksa kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla, bekerja keras. Namun, momentum sesungguhnya hadir di menit ke-24.

Berawal dari umpan akurat Marselino Ferdinan, Ole Romeny menyambut bola dengan ketenangan penyerang kelas atas. Sepakan kaki kirinya bersarang di sisi kiri gawang Bahrain. GBK meledak. Romeny, yang sebelumnya hanya jadi cahaya samar di Sydney, kini bersinar terang sebagai pencetak gol tunggal yang menghidupkan asa Garuda.

Itu adalah gol keduanya untuk Timnas—dan mungkin yang paling penting sejauh ini.

Kemenangan yang Masih Penuh Catatan

Meski unggul penguasaan bola dan tampil lebih menyerang, Timnas Indonesia kembali menunjukkan masalah lama yang belum sepenuhnya sembuh. Koordinasi lini tengah belum konsisten, dan penyelesaian akhir kerap tumpul. Serangan balik Bahrain beberapa kali merepotkan lini belakang, namun untungnya, kiper Maarten Paes tampil solid dengan sejumlah penyelamatan krusial.

Statistik menunjukkan Indonesia melepaskan 9 tembakan, namun hanya 3 yang tepat sasaran. Bahrain tak kalah agresif, mencatat 7 tembakan dengan 2 mengarah ke gawang. Permainan terbuka dan pressing tinggi masih menjadi pendekatan Kluivert, tetapi efektivitasnya belum maksimal.

Tetap di Jalur, Tapi Jalan Masih Terjal

Kemenangan ini menjaga Indonesia tetap di posisi keempat klasemen Grup C dengan 9 poin, hanya satu poin di bawah Arab Saudi dan empat di bawah Australia. Mimpi Piala Dunia 2026 masih hidup—meski kini bukan lagi di tangan, melainkan di ujung usaha dan perhitungan matematis.

Dua pertandingan tersisa, menghadapi China dan Jepang, akan menjadi duel hidup-mati. Dan jika Kluivert ingin menyelamatkan mukanya, serta membungkam kritik atas keputusan kontroversial PSSI yang mencopot Shin Tae-yong, tak ada ruang lagi untuk kesalahan.

Tentu, satu kemenangan tak akan menghapus luka 1-5 di Australia. Tapi setidaknya, ini adalah langkah ke depan. Dan bagi Garuda, langkah kecil pun berarti, selama ia membawa harapan.