Ototekno

Cakradata: Jokowi Dikritik Warganet atas Ambisi Kekuasaan dan Konflik Internal PDIP

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sorotan tajam warganet (netizen), menurut laporan terbaru dari Cakradata. Laporan data yang diambil pada 19-24 Oktober 2023 tersebut mengungkap bahwa warganet kritis terhadap ambisi kekuasaan Jokowi dan konflik internal yang terjadi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dalam laporan yang diklaim memiliki tingkat akurasi sebesar 92%, Cakradata menemukan berdasarkan 40 ribu lebih percakapan di media sosial bahwa banyak netizen yang menyoroti apa yang mereka anggap sebagai “ambisi kekuasaan” dari Jokowi. 

Kritikan ini menjadi lebih tajam di tengah adanya ketidakpastian politik dan konflik internal di PDIP antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, laporan ini juga memaparkan adanya konflik internal di PDIP, terutama antara Jokowi dan Megawati. 

post-cover

Netizen memandang hal ini sebagai indikator ketidakstabilan politik dan kekhawatiran mengenai masa depan partai tersebut.

Presiden Jokowi sendiri mengaku hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih baik setelah putranya Gibran Rakabuming Raka yang juga Wali Kota Solo maju sebagai calon wakil presiden 2024 mendampingi Prabowo Subianto.

“Baik-baik saja,” kata Jokowi seusai menghadiri Investor Daily Summit di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Jokowi pun menyerahkan kepada masyarakat soal penilaian dinasti politik keluarganya. “Ya itu kan masyarakat yang menilai,” kata dia.

Menurut dia, rakyatlah yang menentukan pemimpinnya baik dalam pemilihan pilkada maupun pilpres. Pemilihan pemimpin, kata dia, tidak dilakukan oleh elit partai. Hal itu disebutnya sebagai bentuk demokrasi di Indonesia.

Sementara itu, dalam laporan Cakradata tersebut juga memunculkan Anwar Usman yang turut dikritik karena memberikan jalan terbuka untuk Gibran menjadi cawapres dan mendapat desakan untuk mundur sebagai Ketua MK.

“Sentimen publik terhadap tokoh politik adalah indikator penting dalam dinamika politik, dan laporan ini menunjukkan betapa kompleksnya pandangan publik saat ini,” kata Kepala Cakradata, Muhammad Nurdiansyah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button