Kanal

Gelar Ekspor Perdana, Berikut Tiga Komoditas yang Berhasil Tembus Pasar Asia

Kegiatan Ekspor dinilai mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di suatu negara, maka tak heran geliat pemulihan ekonomi nasional semakin terlihat melalui kegiatan ekspor yang dilaksanakan di sejumlah daerah.

“Sebagai industrial assistance, Bea Cukai melalui unit kantor pelayanan di daerah berhasil dampingi pengusaha untuk melaksanakan ekspor hasil produksinya. Kali ini kegiatan ekspor berhasil di gelar di Kota Makassar, Kabupaten Barru, dan Kota Banjarmasin,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.

Bea Cukai Makassar berhasil dampingi ekspor perdana PT Intihope Energi Perkasa dengan komoditas ekspor berupa minyak jelantah, Rabu (20/04). Selama ini, minyak jelantah atau minyak bekas pemakaian yang dianggap tidak mempunyai nilai jual justru laku di pasar internasional. Sebanyak dua puluh ton minyak jelantah berhasil dikirim ke Malaysia untuk diolah menjadi biodiesel.

“Di luar negeri, minyak jelantah kerap digunakan untuk kebutuhan industri biodiesel. Namun, minyak jelantah belum dimanfaatkan secara optimal dalam negeri, sehingga dikhawatirkan malah disalahgunakan,” ujar Hatta.

Di Banjarmasin, UD Elcent Group, salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Bea Cukai Banjarmasin juga berhasil menggelar ekspor perdana berupa produk getah damar, Senin (25/04). Produk berhasil dikirim langsung dari Banjarmasin menuju Pelabuhan Klang, Malaysia. “Dengan adanya ekspor perdana dari UD Elcent Group, harapannya, dapat membuka peluang ekspor para pengusaha UMKM lainnya di Banjarmasin agar bersaing di pasar internasional,” imbuh Hatta.

Sementara itu, di Barru, Bea Cukai Parepare terus menjaga tren positif perkembangan volume ekspor melalui komoditas klinker oleh PT Semen Bosowa, Rabu (27/04). Terdapat kurang lebih 50.000 metric ton klinker berhasil diekspor dengan tujuan Bangladesh, melalui Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru.

“Klinker sendiri merupakan semen setengah jadi yang materialnya berbentuk benjolan atau gumpalan dengan ukuran 3 hingga 25 milimeter dan berwarna abu-abu gelap. Pasar klinker dinilai sangat menjanjikan karena beberapa negara membutuhkan klinker, seperti Cina, Filipina, dan Bangladesh,” terang Hatta

Hatta mengungkapkan bahwa tingginya aktivitas ekspor tentu berpengaruh terhadap daya saing ekonomi dan peningkatan devisa negara. Oleh karena itu, Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi terkait berbagai aturan baru dan kemudahan ekspor bagi pengguna jasa. Harapannya, perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan ekspor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button