Market

Gelombang PHK Startup, Menteri Teten: Enggak Bisa Terus ‘Bakar Uang’

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) alias lay off yang belakangan dialami perusahaan startup di Indonesia dinilai lantaran berbagai usaha rintisan itu tak bisa terus-menerus melakukan aksi ‘bakar uang’. Penilaian tersebut datang dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

“Karena itu mereka mulai IPO kan, enggak bisa terus bakar uang,” ujarnya usai penutupan rangkaian kegiatan Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) 2022 di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Mungkin anda suka

Kondisi tesebut, menurut Menteri Teten, memang terjadi di seluruh dunia. “Tapi, saya kira ini tadi selain resesi, tapi karena pendekatan yang menurut saya mereka evaluasi,” ungkap dia.

Teten juga menuturkan, badai PHK juga menjadi cerminan start up dalam melihat bisnis yang sesungguhnya dengan tidak hanya memperbesar valuasi bisnis namun membangun pasar atau segmen yang lebih spesifik.

Sebelumnya, sejumlah usaha rintisan di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja dengan berbagai faktor pendorong yang tak jauh dari perekonomian global. Mereka antara lain, Shopee, Grab hingga usaha rintisan karya anak bangsa Ruangguru, serta start up berlabel decacorn, GoTo (Gojek Tokopedia).

Sebelumnya, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada November 2022 mengumumkan untuk memutuskan mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap.

Begitu juga dengan Shopee yang melakukan PHK ratusan karyawan dari total 6.000 orang dan sederet perusahaan rintisan lainnya.

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja juga melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.

Hal tersebut tak lepas dari imbas ekonomi global yang tidak stabil, konflik geopolitik yang masih terjadi yang secara tidak langsung berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.

Sementara itu, dalam menghadapi gelombang PHK sejumlah startup, pemerintah telah memiliki sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi. Di antara upaya-upaya tersebut, melakukan upaya-upaya program padat karya untuk menampung tenaga kerja yang ter-PHK, mengadakan pendidikan keterampilan vokasi, pendidikan vokasi yang mengarah pada kewirausahaan, hingga pemberian bantuan sosial atau bansos dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang setiap tahun dianggarkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button