Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendorong terwujudnya swasembada gula, serta pengembangan BBM ramah lingkungan berbasiskan tebu.
“Saya yakin, Indonesia bisa menjadi raja negara hijau dunia dengan mengembangkan biodiesel dari sawit, atau bioethanol berbasiskan tebu. Kita juga inginkan swadaya gula,” kata Gibran, dalam debat cawapres bertema ekonomi dan keuangan di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).
Narasinya bagus, namun implementasinya sangat sulit. Khususnya menyangkut swadaya gula. Saat ini saja, produksi gula nasional tidak bisa memenuhi kebutuhan nasional. Alhasil, BUMN Pangan yakni ID Food harus impor gula sebanyak 250 ribu ton.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan sempat mengtakan bahwa rata-rata produksi gula dalam satu dekade ini, terus menurun. Di sisi lain, permintaan terus tumbuh.
“Produksi gula turun 1,16 persen. Berbanding terbalik dengan pertumbuhan luas areal yang meningkat 7,4 persen, rendemen yang hanya naik 0,19 persen,” kata Frans.
Di sisi lain ada kabar buruk dari Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, terkait gagalnya keinginan impor gula dari India. Karena India menerapkan pembatasan ketat atas ekspor bahan pangan. Terkait isu politik, karena tahun depan ada pemilu di India.
Demikian pula keinginan Gibran mengembangkan bioethanol berbasiskan tebu, sulit terwujud. Untuk biodiesel berbasiskan minyak sawit yang sudah mulai duluan saja, perjalanannya tidak terlalu mulus. Apalagi bioetanol yang baru akan dimulai.
Leave a Reply
Lihat Komentar