Genjot Integrasi Rantai Pasok Global, Menko Airlangga Andalkan Kerja Sama RCEP

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, masuknya Indonesia dalam perjanjian perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) mampu meningkatkan integrasi rantai pasok global.

Dalam konferensi pers di Singapura secara daring di Jakarta, Selasa (30/8/2022), Menko Airlangga mengatakan, perjanjian RCEP efektif untuk memperdalam Regional Value Content (RVC) yang memudahkan pembentukan regional production hub maupun supply chain, serta mengefisienkan biaya produksi bagi Indonesia.

“Serta perluasan dan pendalaman Regional Value Chain (RVC) dibawah The ASEAN Plus Three (APT), diharapkan biaya produksi menjadi lebih efisien,” ujar Menko Airlangga.

Ia mengatakan, RCEP memberikan iklim usaha yang lebih baik karena memuat beberapa hal penting seperti dihapuskannya beberapa hambatan perdagangan jasa, adanya dukungan terhadap UMKM dan ekosistem e-commerce, adanya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), serta memperkecil kesenjangan pembangunan melalui kerja sama teknis maupun ekonomi.

Melalui RCEP, kata Ketum Partai Golkar ini, Indonesia berpeluang membuka pasar baru. Terutama di sektor perkebunan, perikanan, elektronik, otomotif, makanan, minuman, industri kimia dan mesin, terutama di pasar China, Jepang maupun Korea Selatan.

Menurut Menko Airlangga, RCEP diperkirakan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 0,07 persen pada 2040, dengan kenaikan ekspor sebesar US$5 miliar dan surplus perdagangan naik 2,5 kali lipat.

Selain itu, Ia menyebut RCEP adalah perjanjian dagang bebas terbesar di dunia karena mencakup hampir sepertiga dari populasi global dan sekitar 30 persen dari PDB global. Perjanjian ini mencakup sepuluh negara ASEAN dan lima negara mitra ASEAN yakni RRC, Jepang, Korea, Australia dan Selandia Baru.

Menko Airlangga menjelaskan, negara-negara yang tergabung dalam RCEP merupakan mitra dagang utama Indonesia yang berperan terhadap 60 persen atau senilai US$132,6 miliar dari total ekspor, 71 persen atau senilai 130 miliar dolar AS dari total impor, serta 147 persen atau senilai 1US$1,82 miliar dari investasi asing pada 2021.

Ia berharap sekretariat RCEP dari operasional maupun diplomasi nantinya berada di Jakarta, menurut dia, dengan sekretariat ASEAN yang sudah berada di Jakarta, menjadi nilai tawar yang bisa diberikan ke negara- negara anggota lain.

Seperti diketahui, hari ini DPR RI dalam rapat paripurna menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang RCEP menjadi Undang-Undang (UU). Bersamaan dengan itu, Indonesia resmi masuk dalam perjanjian blok perdagangan bebas yang diklaim terbesar di dunia ini.