Market

Genjot Plafon KUR Rp373 Triliun, Menko Airlangga Yakin Ekonomi Pulih Cepat

Jumat, 22 Jul 2022 – 21:48 WIB

Genjot KUR Rp373 Triliun, Menko Airlangga Yakin Ekonomi Pulih Cepat

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (Kemenko Perekonomian).

Agar perekonomian di level masyarakat bawah bergerak cepat, pemerintah memberikan perhatian penuh kepada UMKM. Sebagai critical engine dalam pemulihan ekonomi nasional.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto paham betul bahwa UMKM harus menjadi perhatian utama Pemerintah. Dukungan terhadap sektor ini diwujudkan dengan semakin ditingkatkannya porsi pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pada 2022, kata Menko Airlangga, pemerintah mengupayakan perluasan akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi pelaku UMKM. Di mana, plafon KUR dipatok sebesar Rp373,17 triliun. Pada triwulan I-2022, pembiayaan KUR mencapai Rp93,34 triliun yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2,08%. Pada Juni 2022 diproyeksikan naik signifikan dengan adanya penyaluran KUR sebesar Rp179,67 triliun.

”Penyaluran KUR memberikan dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang pada tahun 2016 berkontribusi sebesar 0,76% terhadap PDB menjadi sebesar 2,08% terhadap PDB pada Triwulan I-2022. KUR juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja baru yang pada tahun 2021 berhasil menyerap 12,6 juta tenaga kerja,” papar Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Evaluasi Pelaksanaan Penyaluran KUR pada Semester I tahun 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (22/7/2022).

Dalam rakor, penyaluran KUR pada Juni 2022 mengalami kenaikan signifikan dan mencapai 41% secara tahunan alias year on year (yoy), dibandingkan Juni 2021. Pemerintah optimis bisa meraih target penyaluran KUR 2022 yang diproyeksikan Rp373,17 triliun.

Total outstanding KUR sejak Agustus 2015 hingga 30 Juni 2022 mencapai Rp507 triliun, diberikan kepada 35,96 juta debitur. Berdasarkan laporan yang diterima Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dari penyalur KUR, sejak 2015 hingga 2022, terdapat 14,13 juta debitur, atau 39% dari total debitur yang telah mengakses KUR, berhasil naik kelas ke tingkat pembiayaan yang lebih tinggi.

Di samping itu, peningkatan juga terjadi pada jumlah debitur baru dengan capaian terbesar pada skema KUR Mikro yang melampaui 1,5 juta debitur setiap tahunnya sejak 2017 dan pada tahun 2021 meningkat signifikan mencapai 2,8 juta atau 68,72% dari total debitur baru pada seluruh jenis skema KUR tahun 2021.

“Mengingat masih terdapat debitur KUR yang meminta relaksasi karena kegiatan usahanya belum sepenuhnya pulih, maka relaksasi kredit UMKM diusulkan untuk diperpanjang sampai dengan April 2024,” ungkap Menko Airlangga.

Selain membahas mengenai capaian penyaluran, Pemerintah turut membahas mengenai rencana penyaluran KUR dan kebutuhan anggaran subsidi bunga KUR pada tahun 2023 dan 2024. Guna mengakselerasi perluasan akses pembiayaan KUR bagi pelaku UMKM yang unbankable dan terdampak pandemi, serta membantu pemenuhan rasio kredit UMKM yang ditargetkan mencapai 30% dari total penyaluran kredit pada tahun 2024, Pemerintah menetapkan target penyaluran KUR untuk tahun 2023 sebesar Rp470 triliun dan untuk tahun 2024 sebesar Rp585 triliun.

Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Ketenagakerjaan, Wakil Menteri Keuangan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button