Israel terus melancarkan serangan udara dan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza, terbaru pada Selasa (18/3) yang bersamaan dengan paruh akhir Ramadan, menandai dimulainya kembali kampanye genosida setelah sempat mereda selama dua bulan.
Pengeboman tersebut menewaskan setidaknya 308 warga sipil Palestina di Gaza hingga Selasa siang, dan melukai ratusan lainnya, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia seperti dikutip dari Antara.
Merespons ini Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyerukan untuk melancarkan aksi boikot terhadap 25 produk rumah tangga, perawatan pribadi, makanan dan minuman, yang dinilai terafiliasi dan mendukung rezim Israel. Seruan ini merupakan respons atas tragedi kemanusiaan dan genosida yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Ketua Umum PB PMII, M. Shofiyulloh Cokro, mengatakan bahwa boikot terhadap produk-produk ini adalah bentuk kontribusi minimal umat Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan untuk rakyat Palestina.
“Tentu saja, kami juga berharap umat Islam bisa berkontribusi pada perjuangan Palestina dengan aktif berdonasi secara langsung. Namun di tengah kondisi ekonomi nasional yang kurang kondusif, boikot merupakan jalan terbaik,” ujar Shofiyulloh dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Dalam kampanye yang bertajuk “Boikot Produk Terafiliasi Israel”, PMII mengategorikan produk yang diboikot ke dalam lima jenis: produk perawatan pribadi, produk rumah tangga, bumbu masak, snack, dan minuman.
Berikut daftar 25 produk yang disoroti PMII:
Produk Perawatan Pribadi:
- Pepsodent
- AXE
- Pantene
- Oral-B
- L’Oréal
Produk Rumah Tangga:
- Rinso
- Molto
- Sunlight
- Super Pell
- Vixal
Produk Bumbu Masak:
- ABC
- Knorr
- Royco
- Maggi
- Kraft
Produk Snack:
- Oreo
- Cadbury
- Toblerone
- KitKat
- Good Time
Produk Minuman:
- Aqua
- Coca-Cola
- Milo
- Pepsi
- Nescafé
Dalam unggahan resminya, PMII menyampaikan bahwa produk-produk tersebut memiliki afiliasi dengan perusahaan yang terbukti mendukung, membiayai, atau memiliki keterkaitan investasi dengan entitas bisnis di Israel.
Kampanye ini juga menjadi bagian dari gerakan konsumen Muslim sadar Palestina, yang mendorong masyarakat untuk lebih selektif dalam berbelanja dan menggunakan produk harian, sembari mendorong kemandirian produk lokal dan industri halal.
“Ini bukan soal membenci produk asing. Ini tentang keberpihakan pada nilai kemanusiaan dan solidaritas global umat Islam. Palestina bukan hanya isu politik, tapi juga nurani,” tegas Ketua PB PMII.
Di akhir seruannya, PMII berharap masyarakat luas, khususnya umat Islam Indonesia, tergerak untuk ambil bagian dalam perjuangan ini, baik melalui edukasi, donasi, maupun aksi nyata seperti boikot ekonomi.
Kampanye ini turut dipublikasikan melalui akun media sosial resmi PMII, lengkap dengan infografis dan daftar produk yang perlu diwaspadai.