Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024 yang menyuarakan menolak pemilu curang dan mendesak DPR RI menggulirkan hak angket serta meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimakzulkan, dilakukan serentak di 30 provinsi se-Indonesia pada Sabtu (24/2/2024).
Koordinator Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024, Budi Muliawan menyatakan belakangan ini rakyat disuguhi oleh banyaknya kesewenangan-wenangan dari penguasa dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Dia menilai hal ini sudah sepatutnya menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat.
“Bukti-bukti itu sudah tidak ada urgensinya kami tempelkan. Karena semua parpol, semua caleg, semua paslon, sudah sangat lengkap, sudah sangat banyak. Baik itu bukti-bukti secara administrasi, secara politik, dan lain-lain. Jadi kami sudah tidak bicara urusan itu. Kami bicara bagaimana penguasa ini mendengar,” kata Budi dalam jumpa pers Gerakan Aksi Rakyat Gugat Pemilu 2024, di Jakarta, Sabtu.
Budi menegaskan, Gerakan Aksi Gugat Pemilu ini ditujukan untuk menolak hasil pemilu curang. Pihaknya pun siap turun ke jalan untuk memperjuangkan demokrasi di Indonesia.
“Apapun ketika pemilu ini dilanjutkan, siapapun panitia pemilunya ketika masih kondisi bangsa dan pelaku-pelaku pemilu ini masih mereka-mereka kita tidak banyak berharap, kami sudah sangat kecewa dan pemilu ini harus diulang bukan pengulangan secara administrasi pemilu ini harus diulang secara keseluruhan,” ujar Budi membeberkan.
Adapun Maklumat Rakyat Gugat Pemilu 2024 sebagai berikut:
1. Menolak pemilu curang yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.
2. Tangkap dan adili semua pihak yang terlibat dalam kecurangan Pemilu 2024.
3. Mendukung penuh gerakan mahasiswa dan siap aksi bersama dalam penegakan demokrasi untuk merebut masa depan bangsa yang dirusak oleh Jokowi.
4. Mendesak segera DPR RI menggulirkan hak angket, makzulkan Jokowi, cabut mandatnya, kembalikan mandat rakyat, atas gagalnya menegakkan pelaksanaan pemilu yang jurdil.
Leave a Reply
Lihat Komentar