Hangout

Pengertian Debat: Struktur, Jenis, dan Unsurnya

Baru-baru ini, Mahkamah Konstitusi (MK) mengetok putusan larangan kampanye di tempat ibadah, namun membolehkan kampanye terjadi di sekolah dan kampus. Putusan  ini tercantum di dalam Putusan MK Nomor 65/PUU-XXI/2023 berisikan revisi Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu

Revisi ini memperbolehkan fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan untuk dijadikan sebagai tempat kampanye. Namun ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu mendapat izin dari penanggung jawab tempat dan tidak menggunakan atribut kampanye pemilu.

Putusan ini mengundang banyak sorotan dari berbagai pihak, mulai dari pemerhati pendidikan hingga mahasiswa Indonesia. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang yang menantang para bacapres untuk adu debat politik di kampusnya.

Pengertian Debat - inilah.com
Pengertian Debat (Photo: Getty Images)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pertukaran dan pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan memenangkan pendapat.

Tujuan kegiatan ini untuk meyakinkan dan mengaspirasikan pendapat-pendapat yang berbeda. Debat sebenarnya cukup umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kegiatan di kantor, sosial, hingga ranah pendidikan.

Fungsi Debat

Banyak orang yang berpikir bahwa debat adalah agenda dari suatu kelompok untuk memenangkan pendapat yang diyakininya.

Padahal, debat memiliki fungsi yang cukup banyak, terutama bagi siswa-siswi yang ingin melatih keterampilan tertentu, salah satunya adalah:

  1. Keterampilan berbicara dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
  2. Melatih keterampilan analitik saat menyimak dan memahami topik.
  3. Menumbuhkan kemampuan untuk menyampaikan argumentasi secara logis.
  4. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
  5. Memahami dan mencari tahu sisi positif dan negatif dari isu tertentu.
  6. Berpikir analitik dan sistematis.
  7. Meningkatkan percaya diri.
  8. Melatih berbicara secara runtut dan lancar.

Ciri-Ciri Debat

Bentuk debat hampir sama seperti acara debat yang ditayangkan di televisi yang dimana ada dua belah pihak yang beradu argumen mempertahankan pendapat yang diyakininya.

Selain itu, debat memiliki ciri-ciri lain yang diantaranya adalah:

  1. Terjadinya adu pendapat yang bertujuan ingin mempertahankan argumen.
  2. Terdapat sesi tanya jawab yang bersifat mematahkan atau menjatuhkan lawan
  3. Saling mempertahankan argumentasi masing-masing.
  4. Sistem kemenangan berdasarkan keputusan juri atau voting.
  5. Harus memiliki moderator yang berperan sebagai pihak penengah.

Unsur-Unsur Debat

Dalam kehidupan sosial, debat bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Namun untuk agenda tertentu, kegiatan ini harus memiliki unsur-unsur seperti:

1. Topik

Unsur debat yang pertama yang harus dimiliki adalah topik. Tanpa adanya topik, argumentasi apa yang ingin diperdebatkan atau ingin dimenangkan?

2. Tim Afirmatif

Agenda debat harus dilengkapi dengan tim afirmatif yang berfungsi sebagai pemberi pendapat atau mendukung sebuah argumentasi.

Peran ini cukup penting di dalam acara perdebatan karena tugasnya adalah melawan tim yang kontra.

3. Tim Kontra

Selain tim afirmatif, kegiatan debat juga harus dilengkapi dengan tim kontra yang bertugas untuk mematahkan argumentasi yang disampaikan oleh tim pro.

4. Pihak Netral

Demi keamanan kegiatan, acara debat harus memiliki pihak netral yang tidak mendukung salah satu pihak. Biasanya pihak netral ini akan berpikir di tengah-tengah dan memberikan solusi yang baik bagi kedua belah pihak.

5. Moderator

Moderator bertugas sebagai pemimpin perdebatan supaya kegiatannya tidak melenceng atau keluar dari topik pembahasan yang sudah ditentukan.

6. Notulen

Unsur debat yang terakhir harus memiliki notulen yang bertugas untuk mencatat seluruh argumentasi pihak pro, kontra, moderator, dan pihak netral.

Struktur-Struktur Debat

Hampir sama seperti membuat acara pada umumnya, kegiatan debat juga memiliki struktur yang harus diikuti.

1. Pengenalan Isu

Dalam kegiatan debat biasanya akan dilihat oleh sejumlah penonton yang penasaran akan suatu topik tertentu.

Untuk memudahkan para penonton mengikuti rangkaian acara debat, berikanlah sedikit penjelasan atau isu topik yang akan dibahas supaya mereka paham maksud dan tujuan acara perdebatan terjadi.

2. Rangkaian Argumen

Argumentasi harus disampaikan secara sistematis, jelas, logis, dan valid. Tanpa adanya pembuktian data dan fakta, argumentasi akan menjadi tong kosong atau tidak berguna.

Maka dari itu, kedua belah pihak, baik pro dan kontra harus menyajikan data atau fakta yang benar untuk mempertahankan pemikiran dan opini masing-masing.

3. Kesimpulan

Di akhir acara harus memberikan kesimpulan yang menegaskan kebenaran argumentasi dari suatu kelompok.

Hal ini juga menjadi wajib untuk disampaikan supaya pihak penonton mendapatkan kesimpulan yang sama.

Jenis-Jenis Debat

Debat memiliki beberapa jenis model yang berbeda sesuai dengan peruntukannya. Berikut jenis-jenis debat yang harus diketahui:

1. Debat Parlementer

Debat parlementer atau assembly or parliamentary debating adalah kegiatan debat yang bertujuan untuk mendukung undang-undang yang akan dibentuk, dievaluasi, hingga disahkan.

Biasanya jenis debat yang satu ini bersifat formal dan kenegaraan. Maka dari itu, aturan dan prosedurnya dilakukan dengan lebih ketat dan tidak sembarang orang boleh hadir ke dalam acara.

2. Cross Examination Debating

Cross examination debating atau debat pemeriksaan ulang adalah kegiatan yang bertujuan untuk menemukan kebenaran dalam agenda yang pernah dilakukan sebelumnya.

Biasanya dalam kegiatan ini memiliki banyak pertanyaan yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Formal Conventional or Educational Debating

Jenis debat yang satu ini bersifat mendidik yang bertujuan untuk mengarahkan kedua belah pihak ke arah yang lebih baik.

Debat ini dilakukan secara kompetitif untuk membentuk mentalitas peserta yang ingin menyampaikan pendapat dan keterampilan berpikir kritisnya.

Meski bersifat konvensional dan mendidik, kegiatan ini tetap harus memenuhi unsur-unsur debat yang berlaku, seperti tim kontra, pihak netral, dan moderator.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button