Saat pemaparan visi misi, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan bahwa untuk menumbuhkan ekonomi yang berkualitas, maka setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan, salah satunya menggenjot UMKM.
“Genjot ekonomi kreatif dan UMKM. 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61 persen untuk PDB kita,” jelas Gibran dalam debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).
Apakah fakta di lapangan benar seperti yang diutarakan Gibran?
Penelusuran Fakta
Melansir dari laman Menko Bidang Perekonomian, berdasarkan data Oktober 2022, peran UMKM memang sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia hingga mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.
Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho saat Launching SHW Center pada Minggu (1/10/2023), juga sempat menyebut bahwa pasca pandemi, memang UMKM posisinya begitu kuat.
Oleh karena itu, dia mengatakan, UMKM harus menjadi tulang punggung ekonomi nasional. “UMKM harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Indonesia melalui aksi nyata yang benefitnya dirasakan langsung masyarakat kecil,” ujarnya.
Bahkan tak hanya itu, sektor UMKM juga relatif tahan terhadap krisis keuangan. Lebih lanjut, Hardjuno menjelaskan pada masa krisis ekonomi hebat tahun 1998, banyak perusahaan-perusahaan besar tumbang, namun sektor UMKM banyak yang tetap bertahan.
Bahkan aktivitas roda ekonomi dari UMKM di Indonesia justru menjadi penyelamat negara yang sedang terpuruk. Dari penelusuran dapat disimpulkan bahwa apa yang disampaikan Gibran sesuai dengan fakta di lapangan
Leave a Reply
Lihat Komentar