Hangout

Gonta-ganti Warna Cat Rambut Bisa Sebabkan Kanker Darah?

Perjuangan seorang perempuan muda yang mengaku terkena kanker darah atau leukemia viral di media sosial. Perempuan bernama Nanda itu menduga dirinya terkena kanker karena kebiasaannya hobi gonta ganti warna rambut. Benarkah?

Kisah perempuan 23 tahun yang berjuang menghadapi penyakit leukemia itu dibagikan melalui media sosial Instagram dan TikTok. Melalui sebuah video, Nanda mengawali ceritanya didiagnosis penyakit Leukemia.

“Gak pernah sakit-sakitan selama 23 tahun. Sekalinya sakit didiagnosa leukemia karena sering ganti-ganti warna rambut,” tulis Nanda mengutip video yang diunggah melalui akun TikTok @yayaeuyyyy, Selasa (27/9/2022).

Benarkah Cat Rambut Sebabkan Kanker Darah?

Saat ini penggunaan cat rambut sudah umum dilakukan baik pria maupun wanita. Ada yang melakukannya sendiri ada pula yang dilakukan di tempat salon rambut atau kecantikan. Anda mungkin pernah mendengar desas-desus tentang hubungan antara menggunakan pewarna rambut dan terkena kanker.

Pewarna rambut sangat bervariasi dalam susunan kimiawinya. Ada tiga jenis utama pewarna rambut, yakni pewarna sementara yang menutupi permukaan rambut tetapi tidak menembus batang rambut. Cat rambut ini umumnya bertahan selama satu hingga dua kali pencucian.

Ada juga jenis pewarna semi permanen. Pewarna ini menembus ke batang rambut. Warnanya biasanya bertahan selama lima hingga 10 kali pencucian.

Jenis terakhir adalah pewarna rambut permanen (oksidatif). Pewarna ini menyebabkan perubahan kimia yang bertahan lama pada batang rambut. Ini merupakan adalah jenis pewarna rambut yang paling populer, karena perubahan warna berlangsung sampai rambut digantikan oleh pertumbuhan baru.

Pewarna terakhir ini kadang-kadang disebut sebagai pewarna tar batubara karena beberapa bahan di dalamnya. Mereka mengandung zat tidak berwarna seperti amina aromatik dan fenol. Dengan adanya hidrogen peroksida, zat-zat ini melalui reaksi kimia menjadi pewarna. Pewarna rambut yang lebih gelap cenderung menggunakan lebih banyak zat pewarna ini.

Kekhawatiran tentang risiko kanker sebagian besar terbatas pada pewarna jenis semi permanen dan permanen. Karena pewarna yang lebih gelap memiliki lebih banyak bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker, produk-produk ini berpotensi menjadi perhatian terbesar.

Mengutip Cancer.gov, Lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda digunakan dalam produk pewarna rambut, beberapa di antaranya dilaporkan bersifat karsinogenik (penyebab kanker) pada hewan. Karena begitu banyak orang menggunakan pewarna rambut, para ilmuwan telah mencoba untuk menentukan apakah paparan bahan kimia dalam produk pewarna rambut dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada manusia.

Pengaruhnya pada Beberapa Jenis Kanker

Sebagian besar penelitian yang melihat apakah produk pewarna rambut meningkatkan risiko kanker telah difokuskan pada kanker tertentu seperti kanker kandung kemih, limfoma non-Hodgkin, leukemia, dan kanker payudara. Studi ini telah melihat 2 kelompok yakni orang yang menggunakan pewarna rambut secara teratur serta orang-orang yang terpapar di tempat kerja.

Mengutip Cancer.org, sebagian besar penelitian tentang orang yang terpapar pewarna rambut di tempat kerja, seperti penata rambut dan tukang cukur, telah menemukan peningkatan risiko kanker kandung kemih yang kecil namun cukup konsisten. Namun, penelitian yang mengamati orang yang rambutnya dicat belum menemukan peningkatan risiko kanker kandung kemih yang konsisten.

Sementara studi yang melihat kemungkinan hubungan antara penggunaan pewarna rambut pribadi dan risiko kanker terkait darah seperti leukemia dan limfoma memiliki hasil yang beragam. Sebagai contoh, beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko beberapa jenis limfoma non-Hodgkin (tetapi tidak yang lain) pada wanita yang menggunakan pewarna rambut, terutama jika mereka mulai menggunakannya sebelum tahun 1980 dan/atau menggunakan warna yang lebih gelap.

Jenis hasil yang sama telah ditemukan dalam beberapa penelitian tentang risiko leukemia. Namun, penelitian lain belum menemukan peningkatan risiko. Jika ada efek penggunaan pewarna rambut pada kanker terkait darah, ini hanyalah kemungkinan kecil.

Hasil penelitian yang melihat kemungkinan hubungan antara penggunaan pewarna rambut dan kanker payudara telah dicampur. Banyak penelitian belum menemukan peningkatan risiko, meskipun ada temuan pada beberapa penelitian yang lebih baru. Sedangkan untuk jenis kanker lainnya, terlalu sedikit penelitian yang dilakukan untuk dapat menarik kesimpulan yang tegas.

Tips Menghindari Efek Buruk Cat Rambut

Meskipun masih diperlukan banyak penelitian tentang pengaruh cat rambut terhadap kanker terutama kanker darah ini, ada baiknya orang-orang yang ingin mewarnai rambutnya tetap waspada.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat FDA, mengutip Cancer.gov, telah memberikan beberapa saran penggunaan yang aman ketika Anda hendak mengecat rambut. Yang pertama yang harus dilakukan adalah membaca dan mengikuti petunjuk pemakaian produk cat rambut yang akan digunakan. Perhatikan semua petunjukknya termasuk ‘perhatian’ dan ‘peringatan’.

Pastikan pula untuk melakukan uji tempel untuk reaksi alergi sebelum mengaplikasikan pewarna ke rambut Anda. Lakukan uji tempel sebelum setiap penggunaan. Beberapa orang menjadi lebih alergi terhadap bahan-bahan tertentu semakin mereka terpapar. Anda mungkin tidak mengalami reaksi alergi saat pertama kali menggunakan suatu produk tetapi mungkin mengalami reaksi alergi kedua atau bahkan ketiga kalinya. Jadi penting untuk terus mengeceknya.

Gunakan sarung tangan saat mengoleskan pewarna rambut hindari pula menyentuh bagian kulit lain dari tubuh. Jangan biarkan pewarna di kepala Anda lebih lama dari yang disarankan. Bilas kulit kepala Anda secara menyeluruh dengan air setelah digunakan. Jangan pernah mencampur produk pewarna rambut yang berbeda. Ini bisa melukai rambut dan kulit kepala.

Jangan pernah menggunakan pewarna rambut untuk mewarnai alis atau bulu mata. Ini bisa melukai mata. Anda bahkan mungkin menjadi buta. FDA tidak mengizinkan penggunaan pewarna rambut pada bulu mata dan alis.

Saat ini beberapa produk pewarna rambut baru sudah berbasis nabati. Produk-produk ini mungkin memiliki beberapa kelemahan, seperti tidak dapat mengubah warna rambut secara drastis atau warnanya memudar lebih cepat daripada yang terlihat ketimbang pewarna permanen. Tetapi jenis pewarna rambut ini mungkin menjadi pilihan terbaik bagi sebagian orang yang khawatir tentang keamanan pewarna rambut.

Cara lain yang lebih mujarab agar Anda tidak terkena efek buruk dari pewarna rambut adalah dengan tidak menggunakannya. Bukankah rambut dengan warna alami akan lebih indah dan sehat dengan perawatan yang baik dan tentu saja aman bagi kesehatan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button