Ototekno

GSMA: Cakupan 5G Bakal Dipercepat di Kawasan Asia Pasifik

GSMA telah menerbitkan laporan terbarunya berjudul Mobile Economy Asia Pacific 2022, yang memberikan gambaran terperinci tentang adopsi internet seluler di kawasan ini.

Saat ini, jaringan broadband seluler sudah mencakup sekitar 96 persen dari populasi Asia Pasifik. Namun, hanya 44 persen dari populasi kawasan ini atau 1,23 miliar pengguna yang menggunakan layanan internet seluler. Alasan ketimpangan ini termasuk karena kurangnya keterampilan digital, keterjangkauan, dan masalah keamanan online.

“Mengatasi kesenjangan penggunaan dan memperluas manfaat internet untuk lebih banyak orang di masyarakat itu sangat penting. Namun, hal ini membutuhkan upaya bersama oleh berbagai pemangku kepentingan yang bekerja bersama operator seluler dan pemain ekosistem lainnya seperti produsen perangkat dan pembuat konten digital, untuk mendorong adopsi dan mengatasi hambatan yang ada saat ini,” kata GSMA Head of Asia Pacific, Julian Gorman dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Minggu (10/7/2022).

Ia menyebut, adopsi 5G akan dipercepat di seluruh kawasan Asia Pasifik seiring dengan berkembangnya jejak teknologi. Saat ini, jaringan 5G telah tersedia secara komersial di 14 pasar, termasuk di India dan Vietnam, yang akan segera diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang. Menurut laporan tersebut, pada tahun 2025, akan ada lebih dari 400 juta koneksi 5G, setara dengan lebih dari 14 persen dari total koneksi seluler di dunia.

“Perkembangan 5G yang lebih maju di negara-negara seperti Australia, Jepang, Korea Selatan dan di Singapura diperkirakan akan menyumbang 55 persen dari koneksi di negara tersebut pada tahun 2025,” ujar Gorman.

Oleh sebab itu, pembuat kebijakan dan regulator diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan inovasi dengan membuat peraturan berwawasan ke depan yang fleksibel untuk mendukung penyebaran dan operasi jaringan seluler.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button