Hangout

Gubernur NTT Apresiasi Edukasi Pemutaran Film Bedah Otak

Senin, 01 Agu 2022 – 22:21 WIB

Operasi - inilah.com

Mungkin anda suka

ilustrasi – (Foto: ist)

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor B Laiskodat mengapresiasi edukasi Siloam Hospitals pada lingkup kesehatan, khususnya kesehatan otak melalui pemutaran film, Minggu (31/7/2022) kemarin.

“Apresiasi ini saya sampaikan atas peran Siloam Hospitals yang secara kontinyu mengedukasi warga di kota Kupang agar senantias menjaga kesehatannya melalui ragam materi dan layanan. Salah satunya Edukasi dengan pemutaran film tiga dimensi ini yang materi dan gambarnya sangat jelas sekali, agar kita semua senantiasa menjaga kesehatan otak,” kata Viktor.

Dalam kesempatan tersebut, Viktor B Laiskodat mengingatkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan para dokter mengoptimalkan alat Citra Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang berperan guna pencegahan, mendeteksi dan menolong masyarakat agar tidak terserang tumor otak, pendarahan otak dan mencegah stroke.

Ajakan tersebut disampaikan dan searah dengan layanan edukasi yang disampaikan tim bedah saraf Siloam Hospitals, dalam bentuk Pemutaran Film 3D & Edukasi Kesehatan Otak oleh Prof Dr dr Eka J Wahjoepramono.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, sekaligus pimpinan tim bedah saraf Siloam Hospitals itu menghimbau agar pemutaran film dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kualitas masyarakat.

Eka mengatakan, MRI yang ada di Provinsi NTT seharusnya bisa dioptimalkan dalam waktu 5 tahun ini. Apalagi tren penyakit stroke ini makin meningkat sementara COVID-19 semakin menurun. Sehingga para dokter spesialis di NTT harus rajin sosialisasi ke masyarakat untuk mengoptimalkan citra MRI yang ada sekaligus menjadi tindakan preventif bagi masyarakat agar tidak terkena kanker otak dan stroke.

“Masyarakat juga jangan takut chek up kesehatan, karena tumor otak ukuran kecil akan jauh lebih mudah diangkat dibanding sudah membesar. Jadi jangan biarkan diri stroke tetapi rajin periksa kesehatan dan jaga pola makan,” tutur Eka dalam keterangannya.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengatakan, NTT sudah memiliki 2 unit alat kateterisasi untuk tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) yakni alat atau teknik yang dipakai untuk menggambar pembuluh darah dengan menyemprotkan zat kontras (Iodine) agar bisa dideteksi alat x-ray melalui film. Tetapi alat tersebut belum digunakan, padahal sudah banyak dokter spesialis di NTT.

Eka juga mengusulkan, jika masyarakat NTT terkena penyakit kanker otak dan tumor, dokter dari Jakarta yang didatangkan ke NTT, bukan pasien yang ke Jakarta. Sehingga menghemat biaya dan ada transfer pengetahuan kepada para dokter dan perawat di NTT.

“Karena ketika bicara tentang dunia medis orang akan lebih memilih pergi ke Singapura, Malaysia dan lainnya. Tetapi Prof Eka telah menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia lebih dari mampu untuk bedah tumor otak, kanker dan penyakit otak lainnya,” sebut Viktor.

Seputar Peran Otak Manusia

Otak manusia memiliki fungsi yang begitu menakjubkan. Dengan lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron), organ ini mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh.

Kemampuan otak manusia dalam membangun ide dan kreativitas menjadikan manusia berbeda dengan hewan.

Merunut sejumlah fakta pada perjalanan sejarah dunia membuktikan, bahwa manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu membangun peradaban.

Salah satunya melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemampuan otak manusia ditentukan bukan semata-mata melalui jumlah sel saraf, tetapi melalui hubungan yang terbentuk antar sel saraf tersebut (sinaps).

Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka semakin tinggi kapasitas otak dalam memproses informasi.

Sinaps otak bisa dipicu oleh berbagai aktivitas otak, diantaranya adalah belajar dan berpikir.

Sebaliknya, sinaps otak juga bisa mengalami kerusakan akibat berbagai hal, di antaranya merokok dan penggunaan narkoba.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button