Gus Miftah, atau nama lengkapnya Miftah Maulana Habiburrahman, kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataan kontroversialnya kepada seorang penjual es teh viral di media sosial. Di tengah polemik tersebut, muncul tudingan bahwa Gus Miftah tidak memiliki sanad dan nasab kiai, sehingga dianggap tidak layak menyandang gelar “gus.”
Tudingan ini salah satunya datang dari Gus Najih, yang menyebut Gus Miftah menggunakan gelar tersebut untuk meraih popularitas. Menurut Gus Najih, Miftah bukanlah anak seorang kiai dan hanya mencatut gelar “gus” untuk meningkatkan citranya di kalangan masyarakat.
Namun, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, membantah tudingan tersebut. Menurutnya, Gus Miftah memiliki nasab yang jelas sebagai keturunan ulama besar dari Ponorogo.
Keturunan Ulama Besar
“Gus Miftah adalah keturunan ulama besar Syaikh Hasan Besari Ponorogo, yang dikenal sebagai pendiri Pesantren Tegalsari. Selain itu, Gus Miftah juga memimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta,” ujar Gus Fahrur dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).
Gus Fahrur menegaskan bahwa penggunaan gelar “gus” oleh Gus Miftah bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. “Gelar ‘gus’ dalam tradisi NU biasanya diberikan kepada anak atau keturunan kiai. Gus Miftah jelas memenuhi kriteria tersebut,” tambahnya.
Ajakan untuk Bijak
Gus Fahrur mengimbau masyarakat untuk tidak memperpanjang polemik ini dan mengapresiasi langkah Gus Miftah yang telah meminta maaf atas insiden dengan penjual es teh.
“Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf. Sebaiknya kita sudahi polemik ini dan ambil hikmahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Fahrur menyoroti sisi positif dari kejadian tersebut, di mana penjual es teh yang menjadi sorotan justru mendapatkan simpati dan dukungan luas dari masyarakat.
“Ini menunjukkan bahwa di balik insiden, ada nilai kebaikan yang bisa kita pelajari,” pungkasnya.
Bersanad sendiri dimaksudkan yaitu memiliki kapasitas keilmuan Islam yang mumpuni. Sedangkan bernasab memiliki garis keturunan dari tokoh agama Islam.
Gus Miftah merupakan tokoh yang memiliki perjalanan panjang dalam dunia dakwah yang kini menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Prabowo Subianto.
Gus Miftah pernah berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tetapi tidak selesai. Ia meraih gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada 2023. Sewaktu kuliah, ia disebut aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.