News

Gus Yahya: Saya Bukan Penjahat

Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya bukan penjahat. Dia yakin seluruh Rais Aam akan menerimanya sebagai Ketum PBNU selanjutnya.

“Saya sangat optimis karena saya bukan penjahat. Kiai-kiai semua ini siapa pun Rais Aam. Saya yakin tidak keberatan dengan saya,” ujar Gus Yahya, di sela pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU, di Lampung, Kamis (23/12/2021).

Gus Yahya mengatakan, sudah berkunjung ke hampir semua PCNU dan PWNU di Indonesia. Dari kunjungan itu dia mendapatkan dukungan untuk maju pada bursa calon Ketum PBNU periode 2021-2026.

Dia mengklaim telah mengantongi 447 suara PWNU dan PCNU dari 510 pemilik suara yang sudah terdaftar. Dengan dukungan itu, ia yakin dapat mengalahkan petahana, Said Aqil Siradj, yang sudah memimpin NU dua periode.

“Ada keyakinan bahwa 447 PWNU dan PCNU yang terkumpul di Graha Wangsa (Bandarlampung) kemarin adalah sungguh-sungguh mereka yang dengan jujur dan terus terang mengatakan ikut bersama-sama dengan saya untuk mulai muktamar ini sampai sekurang-kurangnya satu periode lima tahun ke depan,” kata Yahya.

Kepada PWNU dan PCNU, dia menawarkan konsep “Menghidupkan Kembali Gus Dur”. Yahya ingin kehadiran NU bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, seperti yang Gus Dur lakukan kala itu.

“Ada orang menyebut saya bisa menggantikan Gus Dur, tidak mungkin itu mustahil.

Dia menyebut meski beberapa orang tak bertemu Gus Dur, tapi apa yang sudah Gus Dur bangun bisa menjadi konstruksi untuk membangun organisasi ke depannya.

Saat menawarkan konsep ke keluarga Gus Dur, kata dia, mereka menyambut baik gagasan yakni menginterpretasikan pikiran-pikiran Presiden Ke-4 RI tersebut.

“Saya mencoba memanivestasikan interpretasi Gus Dur. Agar orang bisa merasakan lagi kehadiran Gus Dur, menikmati lagi fungsi dan maslahat yang dulu Gus Dur bawa,” kata dia pula.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button