Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf mengungkapkan dua alasan utama mengapa dirinya menunjuk Erick Thohir (Etho), sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU.
“Pertama, saya ingin membongkar hal-hal yang selama ini menjadi mindset mapan, yang sudah terbukti tidak membawakan manfaat yang optimal bagi pengembangan organisasi,” kat Gus Yahya di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).
Alasan kedua, yakni dirinya ingin membangun postur organisasi dengan mengedepankan kinerja yang lebih baik, termasuk dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. “Itulah sebabnya saya secara pribadi meminta Pak Erick Thohir, untuk menjadi ketua Lakpesdam ini,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa cukup banyak yang memprotes pemilihan Etho sebagai Ketua Lakpesdam, bahkan ada yang menilai bahwa Menteri BUMN tersebut lebih cocok sebagai bendahara saja.
“Ini adalah mindset lama, terbawa oleh mindset lama ya yang tumbuh, karena terlalu lama tidak punya uang. Sehingga kalau ada orang punya uang itu bawaannya minta sumbangan,” ucap dia.
Gus Yahya meyakini sosok Etho akan membawah inovasi. “Tapi saya bilang tidak, saya tidak mau pakai konstruksi semacam itu, saya mau bangun Lakpesdam dengan konstruksi yang baru,” katanya.
Yahya pun menceritakan bagaimana awalnya Lakpesdam ini didirikan sebagai Non Government Organization (NGO) untuk pengembangan komunitas yang bekerja untuk mencari proyek. “Jadi menjual kemiskinan orang banyak ini untuk menjadi proyek kepada founding-founding agent, itu kerjaan Lakpesdam dulu yang dikerjakan,” jelasnya.
Menurutnya, justru mindset seperti ini harus dibongkar dari tubuh NU. Bahkan dirinya berharap agar Lakpesdam dapat menjadi badan laksana Bappenas, seperti yang dimiliki oleh pemerintah.
“Maka saya pilih Pak Erick, karena pak Erick ini orang yang seperti biasa, seperti terhadap beberapa yang lain, dipertimbangkan oleh Pak Joko Widodo untuk direkrut ke dalam pemerintahan, karena kualitasnya yang unik,” tegasnya.
“Pak Erick ini orang yang sudah terbiasa mengelola korporasi besar dan sudah berpengalaman melakukan inovasi-inovasi bisnis yang terbukti berhasil,” tutur Gus Yahya.
Leave a Reply
Lihat Komentar