Hangout

Hacker Bjorka Diburu, Ringgo Agus Cemaskan Anak

Saat ini pemerintah tengah memburu keberadaan hacker Bjorka karena dinilai telah membuat gaduh dengan klaimnya yang berani membocorkan data sejumlah instansi. Namun hal ini justru membuat aktor Ringgo Agus Rahman mencemaskan sang anak.

Pasalnya, nama hacker yang ramai dibicarakan itu mirip dengan nama putranya yakni Bjorka Dieter Morscheck. Kondisi ini menjadikan pemeran Abah di film Keluarga Cemara itu memosting sejumlah kalimat banyolan di media sosial Instagram miliknya.

“Kamu ngakunya hanya main solitaire di komputer, akhir-akhir ini kamu kurang tidur, baba khawatir kamu sebenernya ngapain nak….,” tulisnya di @ringgoagus.

Ia juga memosting foto sang anak yang sedang duduk di depan laptop mengenakan sweater hitam bergambar tengkorak, berkacamata hitam serta headphone menempel di kepala. Foto berikutnya, tampak Bjorka mengenakan topeng yang menutup kepala berbentuk dinosaurus.

Suami dari Sabai Morscheck itu mengaitkan kasus hacker yang tengah ramai dengan anaknya.

“Tiba-tiba kamu mau nawarin data org ke baba itu buat apaaa,” katanya.

bjorka ringgo inilah.com

“Jangan aneh-aneh ah nak…. kita hidup tentram aman aja ya..” lanjutnya.

Tak hanya itu, Ringgo juga menyinggung soal intel yang biasanya disebar dan muncul di lapangan dengan berbagai profesi, mulai dari pedagang makanan serta pengemudi ojek online.

“Kenapa skrng rumah kita di depan banyak tukang jualan nasgor,” tandasnya.

Diketahui, hacker Bjorka telah menjadi aktor utama dalam kebocoran data milik pemerintah. Melalui situs forum Breached.to, dia menjual 1,3 miliar data sim card pengguna ponsel di Indonesia.

Lalu dia membocorkan data 105 juta data pemilih pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan memperjualbelikannya di forum online. Bjorka membanderol harga USD5.000 (Rp74 juta) untuk 105 juta data pemilih pemilu.

Dia juga mengeklaim telah membocorkan data yang dikirimkan Badan Intelijen Negara (BIN) ke Presiden Indonesia selama periode 2019-2021.

Pemerintah pusat sendiri sudah membentuk tim khusus untuk mengatasi kebocoran data sejumlah pejabat tinggi negara dan masyarakat yang terus terulang beberapa waktu terakhir.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button