Arena

Hadapi Spanyol, Taring Tajam ”Singa Atlas” Menebar Teror

Maroko siap merepotkan tim Spanyol pada pertemuan kedua tim pada babak 16 besar Piala Dunia Qatar, Selasa (6/12/2022) pukul 22.00 WIB, di Stadion Education City, Doha. ”Singa Atlas”, julukan Maroko, telah membuktikan diri sebagai tim kolektif yang tidak gentar menghadapi dominasi penguasaan bola dan nama besar sang lawan.

Maroko mengulang sejarah. Untuk kedua kalinya, sejak Piala Dunia 1986, mereka mampir lagi ke babak 16 besar. Sayang, kala itu, di Meksiko, mereka kalah oleh Jerman Barat. Dalam laga melawan Spanyol nanti malam di Stadion Education City, Al Rayyan, Maroko ogah kalah.

“Maroko perlu mendapatkan hasil seperti yang diraih tim-tim Eropa atau Amerika Selatan. Kami perlu meniru mereka,” kata Regragui. Achraf Hakimi, bek sayap yang bermain di Liga Prancis bersama PSG, pun menimpali. “Melihat rekan-rekan di PSG memenangi Piala Dunia, saya juga ingin seperti mereka.” sambungnya.

Negeri di utara Afrika itu punya modal bagus. Tim ini penuh pemain-pemain yang berlaga di berbagai liga di Eropa. Kisah Singa Atlas adalah cerita para imigran yang kembali ke rumah. Bukan untuk pulang tapi—setelah lahir dan besar di tanah yang jauh. Mereka ingin memberikan sesuatu yang berharga bagi tanah leluhur.

Foto: Gettyimages

Termasuk Regragui, yang lahir dan besar di Prancis, skuad ini diisi oleh generasi kedua yang bermigrasi ke negara lain. Hakimi, misalnya, lahir di Madrid, Spanyol, 24 tahun lalu. Ada juga Hakim Ziyech, yang lahir dan besar di Dronten, Belanda, dan kini bermain di Chelsea.

Melangkah lebih jauh

Ada juga si kapten Romain Saiss, yang lahir di Bourg-de-Péage, Prancis, dan sekarang menjadi pilar klub Besiktas, Turki. “Seperti Anda bermain untuk kakek Anda,” kata Hakimi. “Kami bermain untuk jutaan orang Maroko.”

Kesempatan itu pun tidak akan hanya menjadi sia-sia. Penyerang Zakaria Aboukhlal, yang bermain di klub Toulouse, Prancis, yakin Maroko bisa melampaui babak 16 besar. “Kami tidak ingin berhenti di sini,” kata Aboukhlal. “Kami ingin melangkah lebih jauh dan insya Allah kami akan terus berjalan.”

Keinginan serupa, tentu saja, Spanyol. “Kami tidak akan kehilangan fokus pada tujuan, yaitu menjuarai Piala Dunia,” kata Gavi, gelandang La Roja, dalam konferensi pers menjelang laga.

Kekalahan mengejutkan 1-2 dari tim Samurai Biru Jepang dalam laga terakhir di Grup E memberi Spanyol pelajaran yang sangat penting. Apa pun yang terjadi di lapangan, mereka tak boleh lengah.

Pasukan asuhan Luis Enrique ini memang sempat oleng dalam pertandingan melawan Jepang tersebut. Dalam lima menit, gawang mereka bobol oleh dua gol dari Ritsu Doan dan Ao Tanaka. “Saya sempat katakan untuk berhati-hati. Jepang bermain tanpa beban,” ujar Enrique.

Melawan Maroko, Spanyol harus lebih sigap dalam menghadapi serangan balik yang cepat. Apalagi berdasarkan catatan pertemuan keduanya, Maroko bukanlah tim yang mudah ditaklukkan. Laga terakhir mereka terjadi pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Keduanya bermain imbang 2-2 di babak penyisihan di Stadion Kaliningrad.

Untuk itu, Maroko kembali akan mengandalkan Youssef En-Nesyri sebagai penyerang tengah. En-Nesyri sudah terbiasa menghadapi bek-bek Spanyol sebab ia adalah lulusan akademi Malaga dan seluruh karier profesionalnya dijalani di Spanyol, mulai dari Malaga, Leganes, dan kini membela Sevilla.

Jika bisa mencetak gol ke gawang Spanyol, En-Nesyri akan menjadi pemain Maroko pertama yang mencetak tiga gol di ajang Piala Dunia.

Prediksi XI Starting Line up

Maroko (4-3-3): Bono; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Abdelhamid Sahiri; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Pedri, Sergio Busquets, Gavi; Ferran Torres, Alvaro Morata, Dani Olmo

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button