Haji Isam, 2.000 Ekskavator dan Sejuta Ha Sawah


Oleh Fahd Pahdepie*

Di hari kemerdekaan RI ke-79 ini, izinkan saya menceritakan satu kisah luar biasa.

Tinggal kurang dari dua bulan lagi menuju Pelantikan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, yang akan dihelat 20 Oktober 2024. Indonesia menantikan pemimpin baru yang diharapkan membawa perubahan signifikan, membawa kemajuan dan kesejahteraan.

Setelah dikukuhkan nanti, yang akan dihadapi 08 adalah janji-janjinya sendiri semasa kampanye bersama wapres Gibran Rakabuming Raka. Di antaranya soal proyek 1 juta hektar sawah yang disiapkan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan, ketergantungan impor beras, dan membuka lapangan pekerjaan di sektor pertanian.

Sebagaimana sering ia sampaikan semasa kampanye, Prabowo ingin Indonesia maju di sektor energi dan pangan, mengeluarkan masyarakat dari jerat kemiskinan, juga agar mimpi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dapat terwujud.

Namun, semua itu tidaklah mudah. Beban APBN tahun depan disebut-sebut tak akan mampu menopang proyek-proyek raksasa yang terlalu banyak. Jika Prabowo ingin mewujudkan program unggulan makan siang gratis, juga menunaikan komitmennya kepada Presiden Jokowi untuk melanjutkan pembangunan IKN, megaproyek lain seperti 1 juta hektar sawah, akan sulit direalisasikan.

Menurut para ekonom dan pengamat, pemerintahan Prabowo Subianto perlu bantuan pihak swasta atau investor untuk menjalankan misi-misi besar. Tidak mungkin semata mengandalkan kocek negara melalui APBN. Untuk megaproyek yang ditaksir bernilai Rp100-Rp200 triliun seperti food estate, perlu bantuan pengusaha nasional yang terpanggil membantu negara.

Beruntung di samping Prabowo ada sosok Andi Syamsuddin Arsyad atau dikenal dengan sapaan akrab Haji Isam. Pengusaha asal Sulawesi Selatan pemilik Johnlin Group itu pasang badan untuk Prabowo, seperti sebelumnya ia lakukan untuk Jokowi. Seolah memberi jawaban pada apa yang paling dibutuhkan presiden kedelapan itu, Haji Isam menunjukkan komitmennya untuk menunaikan tugas negara.

Dalam sebuah kesempatan ia menyatakan, “Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektar sawah bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun tanpa berpikir untung rugi,” ujarnya.

post-cover

Bukan sekadar kata-kata, Haji Isam membuktikan komitmennya itu melalui tindakan nyata. Dua bulan lalu ia terbang ke China untuk melakukan pembelian ekskavator dengan jumlah terbesar di dunia, tak tanggung-tanggung 2.000 unit jumlahnya. Kontrak pemesanan itu disebut SANY Group sebagai rekor terbesar yang pernah mereka terima.

Nilai pemesanan 2.000 unit ekskavator SANY SY215C-9 berbobot 21,5 ton ini diperkirakan mencapai Rp4 triliun, dengan kisaran harga Rp1,7 – Rp2,3 miliar per unit. 

“Jelas ini kerja sama yang saling menguntungkan. Pesanan yang luar biasa ini cerminan dan tanda kemajuan, sekaligus kebangkitan pertanian di Indonesia,” kata Chen Jia Yuan, Chairman of Sany Heavy Machinery, Juli lalu.

Hadiah Kemerdekaan dari Haji Isam

Menjelang 17 Agustus 2024, melalui jalur laut pesanan itu mulai didatangkan dari negeri Tiongkok. Hingga 14 Agustus lalu, Haji Isam sudah mendatangkan 232 alat berat untuk menyukseskan proyek  sejuta hektar sawah yang menjadi gagasan Prabowo Subianto. Terwujudnya impian besar ini sudah di depan mata.

Ratusan alat berat itu dikirim melalui kapal milik Johnlin Group, yakni kapal tongkang Jhoni IX dan tug boat Liana L. Semuanya tiba Di Distrik Ilwayab Wanam, Merauke, Provinsi Papua Selatan seminggu sebelum HUT Kemerdekaan. Haji Isam sendiri yang langsung memimpin dan memantau proses sandarnya. “Saya ingin memastikan ini menjadi kado indah di hari kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya. 

post-cover

Barangkali, inilah cara Haji Isam memberi hadiah untuk hari kemerdekaan negara yang dicintainya. Lebih dari sekadar menunjukkan komitmen, ia turun langsung untuk mempercepat realisasi program satu juta hektar sawah di Merauke itu.

Dalam berbagai dokumentasi, Haji Isam bahkan terlihat berbaur dengan masyarakat Papua, memastikan mereka ikut terlibat dan merasakan manfaatnya. Haji Isam bercengkrama dengan mereka, berdialog langsung, hingga memberi bantuan.

post-coverTak berhenti di situ, melalui salah satu perusahaannya, PT Batulicin Beton Asphalt (BBA), Haji Isam juga membangun jalan poros di Merauke, Papua Selatan. Jalan poros itu terbentang sepanjang ratusan kilometer dari Wanam, Kabupaten Merauke, menghubungkan empat distrik lain yaitu Distrik Ilyawab, Distrik Kaptel, Distrik Ngguti, dan Distrik Muting.

Hari-hari menjelang peringatan HUT RI ke-79, sejak 10 Agustus 2024, Haji Isam terlihat memimpin langsung dan memberikan komando untuk kelancaran proses pembangunan jalan tersebut.

Kata Haji Isam, “Selain untuk memperlancar dan mempercepat pencetakan 1 juta hektar sawah, jalan ini penting untuk kehidupan masyarakat setempat. Agar tidak terisolir, juga penting untuk memajukan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Papua.”

post-cover

Pengusaha Pribumi Berhati Mulia

Harus diakui, sosok Haji Isam memang inspirasional. Prinsip kejujuran, kesetiaan dan kerendahan hati yang dipegangnya layak menjadi teladan. Ia adalah potret pengusaha pribumi yang berhati mulia, tentu dengan patriotisme yang tak perlu diragukan lagi.

Apa yang tengah dilakukan Haji Isam di Merauke bukan hanya membantu program Presiden Terpilih Prabowo Subianto, tetapi sekaligus membawa harapan bagi masyarakat Papua dan Indonesia secara umum.

Jika megaproyek satu juta hektar sawah terealisasi, hal ini akan memberikan kontribusi yang besar bagi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional. Multiplier effect yang ditimbulkan proyek ini juga sangat banyak, mulai dari penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, peningkatan investasi di wilayah Papua Selatan, hingga dampak langsung terhadap peningkatan sosial-ekonomi pedesaan di sana.

Selain itu, hasil produksi beras dan pangan lain dari 1 juta hektar lahan ini juga akan berdampak pada pengurangan defisit neraca perdagangan. Dengan meningkatnya produksi beras domestik, ketergantungan terhadap impor akan berkurang drastis. Pada akhirnya harga beras bisa lebih stabil dan inflasi bisa dikendalikan.

Peran ini yang kita butuhkan dari para pengusaha dalam negeri. Mereka bukan hanya berbisnis dengan negara untuk mendapatkan keuntungan, tetapi membantu negara untuk menjalankan amanat konstitusi dan undang-undang: Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beruntung Prabowo Subianto memiliki sosok Haji Isam yang membantunya sepenuh hati. Kita berharap apa yang sedang dikerjakan Haji Isam juga segera menghasilkan dampak yang bisa dirasakan masyarakat. Kita rindu melihat Indonesia makin maju dan masyarakatnya sejahtera, dimulai dari urusan pangan.

Sementara di Jakarta elit-elit nasional sedang menunggu format baru pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Di tengah berbagai lobi dan manuver politik elit, masih ada sosok yang bekerja nyata dalam senyap mewujudkan satu pekerjaan rumah besar untuk urusan pangan nasional. Nun jauh di Papua sana, Haji Isam turun langsung, bekerja nyata, menyiapkan sesuatu yang kelak akan jadi ‘legacy’ Presiden RI ke-8.

Inilah cerita tentang Haji Isam dan ‘tugas negara’ yang sedang diembannya. Jauh di ujung Papua, dengan 2.000 ekskavator, mencetak 1 juta hektar sawah!

FAHD PAHDEPIE
CEO Inilahcom