Gagasan pemerintah menjadikan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia, tampaknya akan menjadi kenyataan. Andy Syamsuddin Arsyad atau biasa disapa Haji Isam, bertekad untuk mewujudkannya. Pemilik Jhonlin Group itu sudah memesan 2.000 unit ekskavator dari China untuk mendukung program cetak 1 juta hektare sawah.
“Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun tanpa berpikir untung rugi,” tulis Haji Isam yang dikutip inilah.com, Kamis (1/8/2024).
Pekan lalu (29/7/2024), 2.000 ekskavator yang dipesan Haji Isam dari produsen asal China Sany, tiba secara betahap di Distrik Ilwayab Wanam, Kabupaten Merauke dengan menggunakan tongkang Liana LXXIX. Puluhan alat berat itu berhasil disandarkan di dermaga PT Dwi Karya, Wanam.
Alat berat ini nantinya akan digunakan untuk mendukung progam pemerintah dalam hal Ketahanan Pangan Nasional, percetakan sawah 1 juta hektare di Merauke.
“Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya,” kata Haji Isam saat memantau langsung kedatangan ekskavator tersebut.
Haji Isam didampingi Wakil Menteri Pertahanan, Letjen (Purn) Muhammad Herindra, bersama pejabat Utama TNI-Polri Wilayah Merauke.
“Saya berharap gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto ini juga bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Papua,” tambah Haji Isam.
Krisis Pangan
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat berkunjung ke Merauke menyebut, saat ini dunia sedang mengalami krisis pangan karena perubahan iklim panas yang panjang, kekeringan yang panjang, dan gelombang panas. Itu sebabnya kemandirian, ketahanan, serta kedaulatan pangan harus menjadi perhatian utama.
“Dan pemerintahan Prabowo nanti telah menyampaikan bahwa beliau akan berkonsentrasi di pangan dan energi,” ucap Jokowi, di Merauke, Selasa (23/7/2024) lalu.
“Di sini sudah dicoba nggak hanya sekali dua kali, tapi tidak berhasil. Tetapi yang sekarang menurut saya kalau tadi saya melihat mulai dari awal pembibitan dengan tisu culture, penanaman beberapa varietas hasilnya juga kelihatan, sudah di cek berapa ton per hektare, semuanya sudah secara scientific sudah dijalani. Melihat lapangannya di sini, lapangan datar, air juga melimpah, saya kira memang kesempatan untuk menjadikan Indonesia lumbung pangannya di Merauke dan sekitarnya,” ungkap Jokowi.
Dikatakan lumbung pangan itu berupa padi, jagung, maupun tebu. Tebu dan jagung nanti bisa dipakai untuk gula pasir maupun bioetanol.
Ketika ditanya terkait dampak lingkungan, Presiden Jokowi mengakui dirinya melihat juga ada sebuah niat yang sangat baik dari perusahaan untuk memulainya dengan membuat nursery dengan produksi 5 Juta bibit pohon-pohon endemik di Papua, yang itu akan dipakai untuk menghijaukan kembali dan merehabilitasi hutan yang ada.