Hamas: Pembicaraan dengan Mediator Berlanjut guna Hentikan Serangan Israel


Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menyatakan bahwa pembicaraan dengan mediator masih berlangsung guna menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza serta menerapkan perjanjian gencatan senjata di wilayah tersebut.

“Pembicaraan sedang dilakukan dengan para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami dan menekan pendudukan (Israel) agar mematuhi perjanjian gencatan senjata,” kata juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Anadolu Agency, Kamis (20/3/20025).

Ia menegaskan kembali komitmen Hamas terhadap perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Kami bekerja sama dengan para mediator untuk secara permanen melindungi rakyat kami dari perang dan memastikan penarikan pendudukan dari Jalur Gaza,” lanjut al-Qanou.

Sejak Selasa (18/3/2025), lebih dari 700 warga Palestina tewas dan lebih dari 900 lainnya terluka dalam serangan udara mendadak Israel di Jalur Gaza.

Serangan itu merusak perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah berlangsung sejak Januari.

Sejak Oktober 2023, hampir 50.000 warga Palestina –sebagian besar wanita dan anak-anak– tewas, dan lebih dari 112 ribu lainnya terluka dalam serangan militer brutal Israel di Gaza.

Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang di wilayah tersebut.

Juru bicara Hamas itu juga menyerukan kepada Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil ‘tindakan mendesak guna menyelamatkan rakyat kami dari genosida, mencegah kelaparan, dan mencabut blokade’.