Hangout

Hambatan Lansia Tak Vaksin Booster karena Minim Informasi dan Isu Sosial

hambatan-lansia-tak-vaksin-booster-karena-minim-informasi-dan-isu-sosial

Jumat, 06 Jan 2023 – 09:14 WIB

Booster untuk lansia

Seorang lansia tengah mendapatkan vaksin booster phizer di puskesmas Kramat Jati. (Dokumentasi: Inilah.com/Mia Umi Kartikawati).

Kelompok lansia menjadi yang paling rentan saat pandemi COVID-19. Karena itu, pemerintah memberlakukan vaksin booster yang diutamakan untuk kelompok lansia dan juga tenaga kesehatan. Sejauh ini, hambatan yang menjadi penyebab kelompok lansia tak mau vaksin booster adalah karena adanya minim informasi dan isu sosial

“Hambatan ini termasuk ketidakpercayaan terhadap COVID-19, vaksin dan tenaga kesehatan secara umum yang disebabkan informasi kurang jelas,” kata dr. Agatha Tyas lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu dalam kampanye “Peningkatan Kepercayaan Lansia Terhadap Vaksin COVID-19” ditulis di Jakarta, Jumat (06/01/2023).

Agatha mengungkapkan hambatan selanjutnya yang kerap ditemui dalam sosialisasi vaksin booster terhadap lansia antara lain administrasi, finansial, infrastruktur, akses informasi serta sosial dan perilaku.

Isu-isu seperti vaksin membawa penyakit baru, mengandung sel babi, terdapat chip, sentimen dan tidak percaya COVID-19, hal yang sering merebak di masyarakat tentang vaksin.

Menurut Agatha, misinformasi yang sering terjadi mengenai kesehatan terutama imunisasi, vaksinasi dan COVID-19, membuat masyarakat cenderung lebih cepat menyimpulkan dari pengalaman tanpa berkonsultasi dengan ahlinya.

Selain itu, kurangnya kader yang mengerti tentang isu kesehatan juga dianggap sebagai hambatan peningkatan vaksin booster.

“Di lapangan sebagian besar hambatannya itu sosial dan perilaku, kayak enggak dibolehin sama keluarganya sendiri karena hoax nanti vaksin menyebabkan penyakit dan lainnya,” paparnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cakupan nasional vaksin COVID-19 dosis ketiga hingga 2 Januari 2023 baru mencapai 33,36 persen dari yang ditargetkan.

Capaian vaksinasi lansia sebagai kelompok rentan memiliki capaian yang rendah, di mana hanya satu dari tiga lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster.

Sebagai solusi untuk menjangkau lebih banyak lansia yang melakukan vaksinasi khususnya booster adalah dengan memberdayakan kader-kader di tiap wilayah.

Menurut Agatha, sebagian lansia lebih percaya orang-orang yang berasal dari lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan tenaga kesehatan.

“Solusinya kita harus memberdayakan masyarakatnya. Kalau yang ngejelasin orang-orang yang jauh seperti dokter dan tenaga kesehatan, mereka tidak akan mengerti, tapi akan lebih mudah kalau yang jelasin teman-teman sebayanya atau keluarga dia,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button