Samsung kembali memperkuat dominasinya di pasar smartphone premium dengan meluncurkan Galaxy S25 Ultra, perangkat yang diklaim membawa kecerdasan buatan (AI) ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan desain lebih ramping, layar lebih besar, dan integrasi AI yang semakin dalam, Samsung menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan cerdas dibandingkan generasi sebelumnya.
Apalagi seolah menyindir Apple soal investasi, Galaxy S25 Series diklaim menjadi bagian penting dari komitmen Samsung berkontribusi terhadap perkembangan industri Indonesia dengan menaati regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sehingga memiliki kepastian legalitas yang mumpuni. Selain memenuhi permintaan dalam negeri, manufaktur Samsung ini juga telah mengekspor ke berbagai negara di ASEAN sejak tahun 2018, sebagai wujud kontribusi Samsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Sejak tahun 2015 kami membuka pabrik smartphone di Indonesia, tepatnya di Cikarang, Jawa Barat, yang merupakan sebuah bentuk kepercayaan kami terhadap industri dan iklim usaha di Indonesia. Kami meneruskan komitmen dengan meningkatkan TKDN hingga 37,5% pada Galaxy S25 Series,” ungkap Lo Khing Seng, Head of MX Business Samsung Electronics Indonesia.
Namun, di balik semua peningkatan ini, ada beberapa keputusan kontroversial yang mungkin membuat penggemar bertanya-tanya. Apakah Galaxy S25 Ultra benar-benar menjadi ponsel AI terbaik saat ini? Berikut ulasan hands-on inilah.com saat berkesempatan menjajalnya.
Desain dan Layar: Lebih Ramping, Lebih Nyaman
Galaxy S25 Ultra hadir dengan layar Dynamic AMOLED 6,9 inci QHD+ yang lebih besar, namun dengan desain yang lebih ramping dan bobot lebih ringan dibandingkan pendahulunya. Samsung mengadopsi pendekatan baru dengan sudut melengkung dan bezel lebih tipis, memberikan kenyamanan lebih saat digenggam.
Materialnya tetap kokoh dengan perlindungan Corning Gorilla Glass Armor 2, yang diklaim memiliki ketahanan lebih baik terhadap goresan dan retakan hingga 28% lebih kuat dibanding seri sebelumnya. Warna Titanium Silverblue menjadi salah satu varian yang paling menarik, meskipun mudah meninggalkan jejak sidik jari.
AI: Evolusi Nyata atau Gimmick?
Samsung memperkenalkan One UI 7 yang menyertakan berbagai fitur AI canggih seperti Now Brief dan Now Bar. Fitur ini memberikan rekomendasi berbasis kebiasaan pengguna, seperti ringkasan harian yang mencakup cuaca, jadwal, hingga saran rutinitas berdasarkan aktivitas harian.
Lebih dari sekadar trik, AI pada S25 Ultra dapat menjalankan perintah lintas aplikasi secara otomatis. Misalnya, pengguna dapat meminta ponsel untuk menemukan tanggal konser, menambahkannya ke kalender, dan mengirim detailnya ke teman hanya dengan satu perintah suara.
Integrasi dengan Google Gemini juga semakin dalam, memungkinkan pengguna melakukan pencarian dan perintah yang lebih intuitif, seperti mengidentifikasi objek melalui kamera dan mencari informasi terkait secara langsung.
Performa: Kekuatan Snapdragon 8 Elite
Ditenagai oleh chipset terbaru Snapdragon 8 Elite for Galaxy, Galaxy S25 Ultra menawarkan peningkatan performa hingga 40% lebih cepat pada NPU, serta 37% lebih cepat pada CPU dan 30% pada GPU dibanding pendahulunya. Ini memberikan pengalaman multitasking yang lebih mulus dan peningkatan performa untuk gaming dengan fitur ray tracing yang lebih baik.
Namun, meskipun spesifikasinya mengesankan, harga yang dibanderol mulai dari Rp22 jutaan tetap menjadi pertimbangan besar bagi calon pengguna. Lebih mahal dibandingkan iPhone 16 Pro Max, tanpa peningkatan signifikan pada kapasitas baterai dan kecepatan pengisian daya yang masih terbatas di 45W.
Kamera: Perubahan Besar di Lensa Ultra Wide
Samsung meningkatkan sektor kamera dengan lensa ultra wide baru 50MP, yang menawarkan hasil lebih tajam, terutama untuk pemotretan makro. Sementara itu, kamera utama tetap di angka 200MP, ditemani oleh dua lensa telefoto masing-masing 50MP (zoom 5x) dan 10MP (zoom 3x), serta kamera selfie 12MP di bagian depan.
Fitur Nightography yang diperbarui diklaim mampu mengurangi noise secara signifikan, dengan teknologi double-analysis noise removal yang menganalisis setiap piksel secara real-time.
Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy S25 Ultra
Kelebihan:
- Desain lebih ramping dan ringan dengan sudut melengkung
- AI lintas aplikasi yang lebih cerdas dan intuitif
- Layar lebih besar dan lebih tahan terhadap benturan
- Kamera ultra wide 50MP yang lebih tajam untuk foto makro
- Chipset Snapdragon 8 Elite yang bertenaga
Kekurangan:
- Penghapusan dukungan Bluetooth pada S Pen
- Desain tidak terlalu berubah signifikan
- Harga lebih mahal dibanding kompetitor
Layakkah Galaxy S25 Ultra Dibeli?
Samsung Galaxy S25 Ultra memang menawarkan pengalaman AI yang lebih maju dan fungsional, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengguna yang menginginkan ponsel cerdas dengan fitur-fitur mutakhir. Namun, beberapa kompromi seperti hilangnya fitur S Pen Bluetooth dan harga yang lebih tinggi membuat perangkat ini terasa kurang sempurna.
Bagi mereka yang ingin merasakan AI personal yang benar-benar membantu dalam aktivitas sehari-hari, Galaxy S25 Ultra bisa menjadi pilihan terbaik saat ini. Namun, bagi yang mencari keseimbangan antara harga dan fitur, ada baiknya mempertimbangkan opsi lain sebelum mengambil keputusan.