Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. (Foto: Antara).
Jika tak ada aral, akhir pekan depan tepatnya Jumat (15/11/2024), PT Garuda Indonesia (Persero/GIAA) Tbk, bakal memiliki bos anyar. Irfan Setiaputra yang menjabat Direktur Utama Garuda sejak 22 Januari 2020, hanya bisa pasrah.
Isu pergantian Dirut Garuda ini ramai menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada pertengahan bulan ini, mengagendakan pergantian pengurua baik level direksi maupun komisaris.
“Memang ada RUPS pada tanggal 15 (November) RUPSLB, agendanya adalah perubahan pengurus. Pengurus itu adalah direksi dan komisaris,” ujar Irfan, dilansir dari Antara, Minggu (10/11/2024).
Irfan merespons juga soal beredarnya kabar Plt CEO Lion Air Wamildan Tsani Panjaitan bakal mennggantikannya sebagai Dirut Garuda. Dalam hal ini, Irfan hanya mengatakan, keputusannya berada di tangan pemegang saham. Dalam hal ini pemerintah yang diwakili Menteri BUMN, Erick Thohir. “Ini seluruhnya kewenangan pemegang saham dan kita menghormati itu,” ujar Irfan.
Irfan menambahkan, sebagai seorang profesional, dirinya siap menjalankan amanah jika masih dipercaya menjadi dirut dan ikhlas apabila diganti, sesuai keputusan para pemegang saham. “Kami ini profesional, jadi ketika diminta (menjadi dirut) kita terima kasih, ketika diganti kita juga terima kasih, kalau memang perlu diganti,” kata Irfan.
Alumni Teknik Informatika ITB ini, tak bisa berbuat banyak. Dia akan menghormati sepenuhnya keputusan yang diambil oleh pemegang saham, tanpa mempertanyakan pertimbangan-pertimbangan di balik keputusan tersebut.
“Pemegang saham tentu pasti punya banyak pertimbangan yang kita juga tidak akan tanyakan karena kita ini profesional,” kata Irfan.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan RUPSLB Garuda bakal menjelaskan alasan perubahan pengurus tersebut. Lantas, ia meminta untuk menunggu hasil rapat itu terlebih dahulu. “Belum RUPS, tunggu aja RUPS-nya,” ujar Erick di Jakarta, Kamis (7/11).
Ketika ditanya apakah akan ada perombakan Direksi Garuda, Erick mengatakan belum bisa dijelaskan dan itu akan terjawab saat RUPSLB nanti. “Nanti kalau sudah RUPS, diceritakan,” ujar Erick Thohir.