Market

Harga Batu Bara dan Nikel Longsor, Waspada dengan Saham-saham Komoditas!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendapat katalis positif dari kenaikan tajam bursa saham Wall Street di AS. Namun, analis mewanti-wanti agar pelaku pasar waspada atas saham-saham komoditas seiring kejatuhan harga batu bara dan nikel.

Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, akhirnya The Fed menaikan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi 0,5%.

The Fed juga mengatakan akan menaikan secara agresive FFR 25 bps di setiap enam kali pertemuan berikutnya.

“Artinya FFR akan naik menjadi 1,75% hingga 2% sampai akhir tahun 2022. The Fed kembali akan melanjutkan kenaikan FFR di tahun 2023 menjadi 2,8%,” katanya dalam riset yang rilis di Jakarta, Kamis (17/3/2022) pagi.

Naiknya FFR sebesar 25 bps untuk sementara waktu, kata dia, melegakan pelaku pasar di Wall Street. Hal ini mendorong naik kembali Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 1,55%.

Naiknya Indeks DJIA tersebut jika dikombinasikan dengan naiknya iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 2,35% berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan kembali IHSG dalam perdagangan Kamis ini.

Di lain sisi, kata dia, investor kembali perlu waspada dan berhati-hati akan kejatuhan harga saham berbasis komoditas. Ini lantaran turunnya harga komoditas, seperti batu bara yang turun 15,97% dan nikel 5,47%.

“Penurunan terjadi di tengah kembali naiknya yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun setelah FFR dinaikan oleh The Fed,” ucapnya. “IHSG memiliki support di 6.932 dan resistance di 7.022.”

Rekomendasi Jual

  1. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
  2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
  4. Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  5. PT Indika Energy Tbk (INDY)
  6. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
  7. Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
  8. PT United Tractors Tbk (UNTR)
  9. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dalam kisaran support 4.420 dan resistance 4.880. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 4.650 dengan target harga di 4.880 dan stop-loss di 4.420.
  2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dalam kisaran support 4.400 dan resistance 4.860. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 4.630 dengan target harga di 4.860 dan stop-loss di 4.400.
  3. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dalam kisaran support 1.660 dan resistance 1.840. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 1.710 dengan target harga di 1.840 dan stop-loss di 1.660.
  4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dalam kisaran support 3.280 dan resistance 3.620. Indikator teknikal menunjukkan sinyal neutral. Rekomendasi beli di 3.450 dengan target harga di 3.620 dan stop-loss di 3.280.
  5. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dalam kisaran support 5.500 dan resistance 6.100. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 5.800 dengan target harga di 6.100 dan stop-loss di 5.500.
  6. Rekomendasi beli juga berlaku untuk saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button