Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Foto: Dok. PT Garuda Indonesia Tbk)
Pemerintah sedang merancang strategi untuk menurunkan tiket pesawat yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat. Sebelum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, diharapkan rumusannya sudah ada.
Kabar ini membuat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero/GIAA) Tbk, Irfan Setiaputra semakin sulit tidur. Jika harga tiket turun sama halnya dengan membubungnya kerugian perusahaan.
Namun, sebagai bos BUMN sektor angkutan penerbangan, dirinya tak biasa apa-apa kecuali manut. “Kami tidak menentang itu, tapi saya sampaikan kalau harga tiket pesawat minta diturunkan, saya (Garuda) akan rugi, siapa nanti yang tanggung jawab,” kata Irfan, Jakarta, dikutip Minggu (3/11/2024).
Irfan bilang, jika pemerintah memang mau mengimplementasikan kebijakan itu, hal pertama yang harus dibahas adalah bagaimana efek yang akan ditimbulkan dengan kebijakan itu.
Selain itu, lanjut Irfan, pemerintah harus memantau maskapai penerbangan lain, apakah akan taat kebijakan tentang tarif.
“Jangan hanya Garuda saja yang diminta turunkan harga tiket, yang lain-lain gimana. Makanya saya selalu bilang, mendingan kita bicarakan harga tiket tapi juga mari kita lihat sebetulnya, biayanya sebenarnya, yang mana sih? Yang enggak pantas dibebankan ke penumpang? Jangan lihat hanya sepotong, harus keseluruhan,” kata Irfan.
Paruh pertama 2024, Garuda mencatat pembengkakan rugi bersih akibat lonjakan beban, khususnya bahan bakar serta pemeliharaan dan perbaikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, GIAA mencatatkan kenaikan di beberapa pos beban sepanjang semester I-2024. Beban operasional penerbangan membengkak 15,02 persen, menjadi US$839,12 juta dibandingkan semester I-2023 sebesar US$729,49 juta.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebelum libur Nataru 2025. Saat ini, satgas penurunan harga tiket pesawat, masih menggodok kebijakan tersebut.
“Kami masih menunggu dari Kemenko Perekonomian untuk hasil dari Satgas itu harapannya sebelum Nataru ini kita sudah bisa dapat hasil dari satgas itu,” kata Dudy usai pertemuan dengan Kemenko Infrasturktur di Jakarta, Rabu (30/10/2024).