News

Hasil Survei Elektabilitas Meningkat, Koalisi Perubahan Optimistis Menang Pilpres 2024

Selasa, 25 Okt 2022 – 13:11 WIB

Sp Ahy - inilah.com

Mungkin anda suka

Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada periode Oktober 2022, Koalisi Poros Perubahan (NasDem-Demokrat-PKS) mengalami peningkatan elektabilitas. Seperti Partai Demokrat dari angka 4,7 persen menjadi 14 persen. Kemudian PKS dari 5,3 persen menjad 6,3 persen, sedangkan Partai NasDem 3,1 persen menjadi 4,3 persen.

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution merespons positif bahwa hal tersebut tentunya semakin meningkatkan kepercayaan diri Poros Perubahan untuk bisa memenangkan Pemilu 2024.

“Hasil survei Litbang Kompas Oktober 2022 menempatkan koalisi Partai Demokrat, Partai NasDem, dan PKS berpeluang besar menjadi pemenang Pemilu 2024. Artinya, koalisi tersebut mampu meraih simpati besar dari rakyat Indonesia dan berjalan di atas rel yang benar karena mengusung perubahan dan perbaikan,” terang Syahrial dalam keterangan resminya dikutip pada Selasa (25/10/2022).

Ia juga menyebutkan bahwa seiring dengan peningkatan elektabilitas ini dapat menjadi peluang bahwa mereka telah menempatkan kader terbaiknya sebagai cawapres dengan status yang sudah mendekati kepastian.

“Peluang Demokrat dan PKS menempatkan kader terbaiknya sebagai cawapres bisa dikatakan telah mendekati kepastian, sehingga, capres dan cawapres yang didukung Demokrat, NasDem, dan PKS berpeluang memenangkan Pilpres 2024 dengan besarnya perolehan suara koalisi ditambah dukungan suara publik yang menginginkan arus perubahan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Syahrial juga menyebut bahwa publik saat ini dapat menilai sehingga hanya Koalisi Poros Perubahan yang mengalami peningkatan.

“Publik dapat menilai bahwa parpol yang berada di koalisi pemerintahan justru mengalami penurunan suara. Begitu pun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang lebih dulu mendeklarasikan koalisinya. Sementara koalisi Gerindra dan PKB, hanya menguntungkan pihak Prabowo Subianto,” ungkap Syahrial menekankan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button