Hasto Dianggap Kekanak-kanakan, Libatkan Felicia Mantan Kaesang untuk Ambisi Pribadi


Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai berbagai manuver yang dilakukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto belakangan ini, untuk menutupi kegagalannya sebagai kaki tangan Ketum Megawati Soekarnoputri. Lantaran, banteng moncong putih terpuruk di gelaran Pilkada Serentak 2024.

Dia mengatakan, narasi intervensi partai cokelat (parcok) alias polisi dalam Pilkada memang sengaja digaungkan. Hasto, kata dia, paham betul jika penyelesaian sengketa kecurangan tak cukup melalui pendekatan hukum semata.

“Hasto tampaknya belajar banyak, kasus hukum baru akan cepat ditangani bila ada tekanan pendapat umum,” tuturnya kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Jamiluddin menilai pendapat mengenai keterlibatan Parcok tidak muncul begitu saja. Perlu pengkondisian secara terencana melalui berbagai pendekatan, seperti pertemuan Hasto dengan mantan Kaesang Pangarep, Felicia Tissue, menjadi bagian dari upayanya membentuk pendapat umum.

“Hasto ingin membawa dugaan kecurangan ke ranah publik agar menjadi wacana. Wacana inilah yang akhirnya diharapkan membentuk dapat umum adanya kecurangan Pilkada,” ujarnya.

Dia mengatakan, kebencian Hasto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa ditutupi. Akan tetapi, seharusnya Hasto tidak perlu melibatkan urusan pribadi dalam menyelesaikan masalah kepartaian.

Jamiluddin justru menilai sikap Hasto ini menunjukan ketidakprofesionalannya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai kaki tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Hasto perlu menyelesaikan masalah kecurangan Pilkada secara elegan. Hasto harus tetap dalam koridor hukum, tanpa melibatkan ranah pribadi,” tuturnya.

Di sisi lain, Jamiluddin mengapresiasi sikap Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Pasalnya, dia mengajak para kader untuk melaporkan dugaan kecurangan pelaksanaan Pilkada 2024 ke Bawaslu RI setidaknya menjadi edukasi agar mereka bisa menyelesaikan masalah mengutamakan jalur hukum.

“Jadi, Puan tetap menunjukkan kedewasaan dalam melihat dugaan kecurangan dalam Pilkada. Ia tidak terbawa emosi, meskipun banyak masukan dari kadernya tentang terjadinya kecurangan,” ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, Puan menegaskan pertemuan Hasto dengan Felicia Tissue dan sang ibu adalah agenda pribadi. Dia tak mau jika kepentingan pribadi Hasto dikaitkan dengan partai banteng moncong putih.

“Harus dibedakan ya, ini pertemuannya adalah Pak Hasto sebagai pribadi ataukah kemudian sebagai Sekjen,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Soal klaim Hasto bertukar informasi ihwal dugaan gratifikasi, Puan meminta publik tanyakan langsung ke yang bersangkutan. Ia lagi-lagi menekankan, pertemuan tersebut tak ada urusannya dengan partai, tetapi kepentingan pribadi Hasto. “Ya, tanya ke Pak Hasto, kan yang bertemu Pak Hasto,” kata dia.

Sementara,  Hasto mengungkap dirinya menerima undangan pertemuan dengan Felicia Tissue, bersama ibunya. Dalam pertemuan ini, ia mengklaim saling bertukar informasi berharga dengan Felicia maupun ibunya.

“Saya dihubungi karena dari Ibu Mei, mamanya Felicia, menghubungi saya dan mengatakan bahwa ketika keluarganya menjadi korban, maka mereka mengalah dan hanya memohon ia diberikan keadilan,” kata Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Kendati demikian, Hasto enggan mengungkapkan apa informasi berharga yang disampaikan Felicia beserta ibunya. Menurutnya, informasi yang disampaikan sangat rahasia dan berharga itu akan digunakan PDIP dalam proses menegakkan kebenaran.