Pekan pertama Mei 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik hanya receh. Karena angkanya cukup rendah, hanya Rp120 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat (9/5/2025), menjelaskan, modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) paa 5-8 Mei 2025, sebesar Rp6,88 triliun.
Namun, modal asing keluar bersih di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), nilainya cukup gede. Masing-masing Rp2,70 triliun dan Rp4,07 triliun. Artinya, modal asing masuk bersih hanya Rp120 miliar.
Sejak Januari hingga 8 Mei 2025, modal asing masuk bersih di pasar SBN mencapai Rp30,18 triliun. Sedangkan modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI, masing-masing Rp49,38 triliun dan Rp15,80 triliun.
Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 94,63 basis point (bps) per 2 Mei 2025, menjadi 89,65 bps per 8 Mei 2025.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp16.530 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (9/5/2025), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (8/5) di level Rp16.490 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 100,64 pada akhir perdagangan Kamis (8/5/2025).
DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia dan franc Swiss.
Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun naik ke level 6,85 persen pada Jumat (9/5) pagi, dari sebelumnya 6,84 persen pada akhir perdagangan Kamis (8/5/2025).
Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,379 persen pada akhir perdagangan Kamis (8/5/2025).
Ramdan menyampaikan, BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.