Hati-hati! Olahraga Padel Berisiko Merusak Mata


Dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia Dr. Referano Agustiawan SpM(K) mengatakan olahraga padel bisa berisiko membahayakan mata karena gerakan bola yang cepat.

“Sekarang banyak lagi suka padel, itu kan cepat sekali bolanya. Saya sudah berapa kali dapat kasus mata karena bola padel, itu bisa kompleks sekali,” kata Referano saat konferensi pers peluncuran Matapedia di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Padel merupakan olahraga asal Meksiko yang mirip dengan tenis, namun dilakukan di lapangan lebih kecil dan tertutup dinding. Raket padel juga tidak memiliki senar dan dari bahan padat serta bola yang lebih ringan dari bola tenis.

Direktur Utama JEC @Menteng ini mengatakan, kecepatan bola padel berbeda dengan tenis atau bulu tangkis yang bisa diamati secara perlahan oleh mata. Kecepatan bola padel bisa menyebabkan trauma pada mata, selain itu raket padel juga bisa berisiko terkena mata dari rekan bermain.

Ia mengatakan masalah mata yang tidak diatasi dengan segera bisa berisiko bertambah parah dan bisa menyebabkan gangguan mata yang lebih kompleks seperti pada retina atau kornea.

“Sekarang banyak sekali olahraga yang ekstrem-ekstrem dan bisa berisiko menimbulkan gangguan mata yang kompleks, bukan hanya kornea saja, bukan hanya retina saja, bukan hanya glokoma saja, tapi semuanya jadi satu, bisa itu,” katanya.

Referano juga mengatakan misinformasi terkait kesehatan mata yang beredar dari mulut ke mulut juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan mata yang tidak tertangani dengan baik secara medis.

Banyak mitos-mitos turun temurun terkait pengobatan mata tanpa rekomendasi medis bisa membahayakan penglihatan bahkan mengancam jiwa.

“Bukan hanya membahayakan penglihatan tapi juga membahayakan jiwanya karena kalau kena jamur bisa infeksi, karena mata organ paling dekat dengan otak jadi infeksi takutnya berisiko menyebar ke otak,” jelasnya.

Ia mengatakan kasus mata yang kompleks harus ditangani oleh dokter spesialis dan subspesialis yang menangani sesuai gejala, sehingga bisa sembuh dan tidak menimbulkan komplikasi lain.

Referano juga berharap inovasi kesehatan mata terus berkembang dan Indonesia bisa mengikuti perkembangan teknologi pengobatan mata untuk memberi manfaat lebih kepada pasien.