Hati-hati Pak Prabowo, Pakar: Serangan Penyakit Bisa Buyarkan Ketahanan Pangan

Kamis, 24 Oktober 2024 – 07:52 WIB

Hindari serangan penyakit yang bikin rugi, petani kacang panjang gunakan benih unggul. (Foto: Antara).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Perubahan iklim dan potensi munculnya penyakit baru pada tanaman, menjadi ancaman serius terhadap target ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Profesor Sri Hendrastuti Hidayat dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University, mengatakan, berdasarkan catatan sejarah penyakit tanaman, pernah menjadi pemicu sejumlah kejadian kelaparan.

Misalnya, penyakit yang menyerang tanaman kentang di Irlandia, penyakit bercak coklat pada tanaman padi di India dan serangan virus pada tanaman singkong di Uganda. Kegagalan panen di sejumlah negara tersebut memicu bencana kemanusiaan akibat berkurangnya sumber makanan pokok.

“Penyakit tanaman bersifat dinamis di mana penyakit yang sebelumnya sudah aman-aman dan bisa dikendalikan suatu saat bisa muncul kembali dan menimbulkan permasalahan,” kata Prof Sri Hendrastuti sebuah diskusi di IPB International Convention Center, Bogor, dikutip Kamis (24/10/2024).

“Kita harus punya cara melakukan mitigasi dan strategi pengelolaannya. Sekali lagi, gangguan kesehatan tanaman ini penting sekali karena berpotensi secara signifikan terhadap ketahanan pangan,” imbuh pakar fitopatologi yang akrab disapa Profesor Asti ini.

Advertisement

Hal senada disampaikan Dr Bambang Budhianto, perwakilan dari Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI). Bahw, ancaman serangan hama dan penyakit, berdampak langsung berupa kehilangan hasil panen.

Sebagai contoh, kata dia, kehilangan hasil panen tanaman hortikultura akibat serangan hama berkisar 46-100 persen atau gagal panen. “Ancaman serangan hama dan penyakit ini paling ditakutkan oleh para petani,” ungkapnya.

Bambang menerangkan, penggunaan benih unggul berkualitas adalah salah satu kunci untuk mencegah serangan penyakit pada tanaman. Pasalnya, benih unggul dihasilkan dari proses pemuliaan tanaman.

Di mana, hasilnya adalah varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya tahan terhadap hama dan penyakit tertentu.

Selain itu, benih unggul yang berkulitas juga telah mendapatkan perlakuan khusus/seed treatment dengan fungisida atau insektisida bahkan kombinasi dari keduanya, sehingga mendesinfeksi benih dari organisme patogen yang terbawa benih atau yang terbawa tanah.

“Diperkirakan pada 2027, industri seed treatment dunia akan mencapai 9,2 miliar dolar AS. Angka ini sangat besar karena meningkatnya kebutuhan benih berkualitas dan setiap negara memiliki kebutuhan untuk menjamin ketahanan pangan mereka,” tegas Bambang.

Adi Suryadi, seorang petani asal Karawang yang punya pengalaman gagal panen ketika menanam tanaman kacang panjang. Karena, sebagian besar tanamannya di lahan seluas 1,5 hektare (ha), terserang virus. Virus yang dibawa serangga dengan cepat menyebar sehingga sulit dikendalikan.

Belajar dari pengalaman tersebut, Adi saat ini, melakukan berbagai langkah antisipatif agar tidak tekor besar. 

Misalnya dengan pengolahan lahan dengan baik, pemupukan dan pengendalian hama melalui pengamatan tanaman setiap hari, hingga penggunaan benih unggul yang tahan penyakit terutama virus.

Topik

BERITA TERKAIT