Heboh! Posko Panjat Tebing Jabar di PON 2024 Dituding tak Layak, Ini Klarifikasinya


Sebuah video memperlihatkan kondisi posko atlet cabang olahraga (cabor) panjat tebing Jawa Barat yang dinilai tidak layak. Video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh akun X @MafiaWasit itu menampilkan tim Panjat Tebing Jawa Barat yang berteduh di bawah terpal oranye dan duduk di kursi plastik.

Perlu diketahui, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara telah resmi dibuka pada Senin (9/9) kemarin ini, dengan upacara pembukaan yang digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

“PON Aceh-Sumut 2024 dengan vibes (bukan) Olimpiade, tapi pengungsian,” tulis akun X tersebut, dengan ejaan yang sudah disesuaikan.

Dalam narasi video, akun tersebut juga menyebut, “Gubernur Jawa Barat datang ke lokasi PON panjat tebing, melihat atletnya ngemper di tenda seadanya karena tidak ada tempat yang layak untuk tim pemanjat,” yang diunggah pada pukul 09.01 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kontingen Jawa Barat, Kiki Nurjaman, mengoreksi bahwa terdapat kesalahan dalam narasi video tersebut. Ia menegaskan, Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, belum hadir pada saat video direkam, karena Bey baru tiba di Banda Aceh sekitar pukul 16.00 WIB.

“Iya, saya sedang berada di Aceh. Kami melihat bahwa posko tersebut sebenarnya sudah menyesuaikan dengan karakteristik dari cabang olahraga masing-masing. Kebetulan yang disorot adalah cabor panjat tebing, mungkin karena kemarin Veddriq Leonardo menjadi perhatian. Komunitas panjat tebing pun mengakui bahwa kondisi seperti itu memang sudah biasa,” jelas Kiki saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (9/9/2024).

Kiki juga menekankan bahwa tidak ada masalah serius terkait kondisi posko dalam penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024. Menurutnya, video tersebut hanya menyorot posko Jawa Barat, padahal kondisi posko tim lain seperti Jawa Timur dan DKI Jakarta juga serupa.

“Semuanya seperti itu, hanya kebetulan yang disorot adalah Panjat Tebing Jawa Barat. Narasi dalam video tersebut tidak tepat, dan banyak komentar yang menyatakan bahwa hal ini sudah biasa dalam komunitas panjat tebing. Memang karakteristiknya seperti itu,” lanjut Kiki.

Dalam penyelenggaraan PON kali ini, sebanyak 40 cabor dipertandingkan di Aceh, sementara Sumatera Utara menggelar sekitar 43 cabor. Kiki menjelaskan bahwa kondisi posko memang disesuaikan dengan karakteristik cabor masing-masing. Ia juga menegaskan bahwa semua atlet mendapatkan tempat tidur dan konsumsi yang layak dan merata.

“Posko setiap cabor memang berbeda-beda. Misalnya, cabor Catur ditempatkan di hotel. Pada PON Papua sebelumnya pun sama seperti ini, seringkali kita berkumpul di tenda. Jadi, ini bukan masalah bagi kami,” jelas Kiki.

Ia menambahkan bahwa semua tergantung pada karakteristik cabang olahraga, seperti halnya golf atau tenis lapangan yang tentunya memiliki fasilitas berbeda.

Kiki juga memastikan bahwa konsumsi untuk sekitar 600 atlet di Aceh terkelola dengan baik. 

“Sejauh ini aman, alhamdulillah. Meski ada beberapa keluhan terkait makanan, tapi secara umum kondisinya baik,” tutupnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Asep Sukmana, yang mendampingi Bey Machmudin di pembukaan PON Aceh-Sumut 2024, turut menyampaikan bahwa kondisi atlet sejauh ini baik-baik saja tanpa keluhan.

“Posko Jawa Barat memadai, kami menempatkan atlet di Hotel Diana. Kalau yang di video itu, memang posko untuk cabor panjat tebing semua provinsi menggunakan tenda. Jadi, sejauh ini insyaallah aman,” kata Asep.