Hendra Setiawan Jadi Pelatih Dadakan di China Open, Isyaratkan Siap Gantung Raket?


Pebulu tangkis senior Indonesia, Hendra Setiawan, berbagi cerita tentang pengalamannya menjadi pelatih ‘dadakan’ saat gelaran China Open 2024. Hendra baru-baru ini mencuri perhatian publik ketika mendampingi pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja di turnamen tersebut.

Dalam perannya sebagai pendamping, Hendra ditemani legenda bulu tangkis Indonesia lainnya, Vita Marissa. Meski masih berstatus sebagai pemain aktif, Hendra terlihat aktif memberikan arahan dan instruksi kepada Dejan/Gloria selama pertandingan.

“Ya, kemarin diajak Ci Vita. Jadi saya sekalian belajar bagaimana rasanya di belakang lapangan,” ungkap Hendra di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Langkah Hendra ini memicu spekulasi tentang masa depannya setelah gantung raket. Apakah peraih medali emas Olimpiade 2008 itu tengah bersiap beralih peran menjadi pelatih? Saat ditanya soal hal tersebut, Hendra tidak menepis kemungkinan itu.

“Kalau dari saya sendiri, mungkin ke depan saya ingin juga jadi pelatih. Jadi ya, mulai sekarang saya harus banyak belajar dari pelatih-pelatih senior saya,” tutur Hendra.

Pebulu tangkis berusia 40 tahun ini juga mengungkapkan rencana pensiunnya dari dunia bulu tangkis pada 2025. Baginya, bulu tangkis sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya, sehingga setelah pensiun, menjadi pelatih adalah pilihan yang realistis.

“Ya, pengennya sih jadi pelatih, karena saya mungkin enggak bisa jauh-jauh dari bulu tangkis,” imbuhnya.

Kehadiran Hendra dan Vita di pinggir lapangan saat mendampingi Dejan/Gloria di China Open juga memberikan warna baru bagi pasangan ganda campuran tersebut. Dejan mengakui bahwa kehadiran dua legenda itu memberi suntikan motivasi dan kepercayaan diri saat menghadapi lawan.

“Selain ada Ci Vita (Marissa) sebagai pelatih kami, Koh Hendra (Setiawan) juga mendampingi. Kehadiran mereka menambah kekuatan dan motivasi kami. Dua-duanya legenda bulutangkis Indonesia, jadi kami tidak ada alasan untuk takut,” ujar Dejan.