HGN 2024: Guru Bukan Sekadar Digugu dan Ditiru tapi Juga Dihormati


Asep Hendriana, CEO GREAT Edunesia menyoroti pentingnya peran guru yang lebih dari sekadar digugu dan ditiru, tetapi juga dihormati dalam momen peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024.

Asep mengungkapkan, keberadaan guru harus dihargai bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pembentuk karakter bangsa.

Ia mengajak masyarakat mengembalikan kebanggaan dari sosok seorang guru. Supaya guru menjadi profesi mulia, profesi yang dibanggakan.

“Guru bukan sekadar digugu dan ditiru, kita harus mengormati perjuangan mereka mencerdaskan jutaan anak bangsa,” kata Asep, Selasa (26/11/2024).

Sejatinya peringatan Hari Guru Nasional, lanjut Asep, memiliki misi menghidupkan ruh atau jiwa kemanusiaan dalam mengembangkan insan seutuhnya. Bukan hanya pada sisi kognitif, afektif, dan psikomotor saja, namun jiwa atau ruhnya.

“Inilah falsafah pendidikan budi pekerti di mana pengembangan Insani dilakukan melalui pendekatan pendidikan memerdekakan serta memberdayakan hingga mendorong lahirnya generasi berbudi pekerti luhur, mandiri, dan memiliki kontribusi terbaik di bumi pertiwi,” tutur dia.

Masih dalam kesempatan yang sama, Dian Mulyadi, Juru Bicara Dompet Dhuafa menyampaikan, dalam perspektif lembaga filantropi, pendidikan bukan hanya sekadar tanggung jawab pemerintah, melainkan juga merupakan amanah kolektif kita semua.

Demi meningkatkan kualitas guru di Indonesia, sebagai lembaga filantropi Dompet Dhuafa melalui inovasi program-programnya membagi peran guru menjadi 4 point penting :

1. Sebagai Pengajar dan Fasilitator

Guru berperan menyampaikan materi pendidikan dengan metode yang inovatif dan relevan. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga memfasilitasi proses belajar yang interaktif untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif.

2. Sebagai Teladan Nilai-Nilai Karakter

Guru didorong untuk menjadi teladan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, kerja keras, dan empati, yang selaras dengan misi Dompet Dhuafa dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

3. Sebagai Penggerak Literasi dan Inklusi Pendidikan

Guru berperan aktif meningkatkan budaya literasi dan menjangkau anak-anak dari keluarga prasejahtera. Mereka menjadi motor penggerak pendidikan di komunitas yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber belajar.

4. Sebagai Agen Perubahan Sosial

Guru didorong untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitarnya, terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).

“Oleh karena itu, di Hari Guru ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tidak hanya atas kerja keras dan tenaga yang telah dicurahkan, tetapi juga atas keberanian untuk terus berharap dan bermimpi, meski kadang realitas di lapangan terasa berat,” ungkap Dian Mulyadi.

Dian mengajak, agar peringatan Hari Guru Nasional bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat, pendidikan adalah investasi paling berharga yang dapat kita berikan untuk masa depan bangsa.