Hidup Merantau Sejak 16 Tahun, Mees Hilgers: Nasi Goreng dan Soto Warisan Ibu yang Selamatkan Aku


Bagi Mees Hilgers, keputusan meninggalkan rumah pada usia 16 tahun bukan hanya soal mengejar mimpi menjadi pesepak bola profesional. Lebih dari itu, itu adalah perjalanan seorang remaja yang harus belajar bertahan hidup sendirian, jauh dari keluarga, dengan cara yang sangat sederhana: memasak nasi goreng dan soto.

Dalam dokumenter De ROOTS van MEES HILGERS yang dirilis ESPN, bek FC Twente itu membuka kisah masa mudanya yang jarang diketahui publik. Mees mengaku harus tinggal sendiri di Enschede demi mewujudkan ambisinya menembus tim utama FC Twente. Di usia belia, ia harus belajar mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang tua.

“Itu berat. Setiap hari aku harus bangun pukul lima pagi, berangkat sekolah, latihan, lalu baru pulang jam sembilan malam,” kata Mees Hilgers dalam dokumenter tersebut, dikutip inilah.com Selasa (13/5).

Di tengah jadwal padat dan kelelahan yang menumpuk, Hilgers menemukan cara sederhana untuk bertahan hidup: memasak nasi goreng dan soto, dua resep yang diwariskan sang ibu, Linda Tombeng.

“Aku tidak pandai masak. Ibuku hanya ajarkan dua resep: nasi goreng dan soto. Itu yang selalu aku buat. Mudah dan cukup untuk beberapa hari,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Menu sederhana itu, kata Mees, menjadi penghibur sekaligus pengingat rumah yang jauh di Amersfoort. Dua hidangan itu bukan hanya soal perut kenyang, tapi juga soal nostalgia dan rasa aman di tengah kota asing.

“Saya pikir itu yang menyelamatkan saya. Ada rasa rumah di dalamnya,” katanya.

Linda Tombeng, sang ibu, mengakui sempat khawatir membiarkan anaknya hidup sendiri di usia muda. Namun, ia melihat Mees menunjukkan kedewasaan yang tidak biasa untuk anak seusianya.

“Kadang saya pikir, ‘Apa yang kita lakukan ini benar?’ Tapi Mees selalu menunjukkan semangat yang besar. Dia ingin berdiri di atas kakinya sendiri,” ujar Linda yang merupakan asli kelahiran Manado, Sulawesi Utara dalam dokumenter yang penuh momen haru itu.

Perjalanan panjang itu akhirnya berbuah manis. Hilgers berhasil menembus tim utama FC Twente dan kini memperkuat Timnas Indonesia, negara yang dia pilih sebagai bagian dari identitasnya. Namun, di balik kisah sukses itu, tersimpan cerita kecil tentang seorang anak yang belajar bertahan hidup dengan nasi goreng dan soto di dapur kecil apartemennya.

“Itu bagian dari diriku. Aku bangga melewatinya,” kata Mees.